ETNIKOM.NET, NEW YORK – Sekitar 15.000 umat islam Kota New York hadiri sholat Idul Adha 1446 H di Jamaica Queens New York, Jumat (6/6/25).
Khatib dalam shalat Idul Adha tersebut adalah Dr M Imam Syamsi Ali, Lc, M.A, PhD, Direktur Jamaica Muslim Center sekaligus Presiden Nusantara Foundation New York.
Jamaica Muslim Center New York kembali merayakan hari Raya Idul Adha di tahun 2025 ini. Tidak kurang dari 15. 000-an jamaah membludak memenuhi lapangan sekolah Thomas Edison yang terletak di Jamaica Queens, New York.
Dalam kesempatan shalat idul Adha 1446 H kali ini bertepatan dengan tahun politik sehingga banyak pejabat dan calon-calon yang sedang berkompetisi. Sebagian diberikan kesempatan menyapa jamaah, sebagian pula hanya diumumkan nama dan posisinya.
Di antara pejabat yang hadir adalah Wakil Gubernur New York, Antonio Delgado, yang juga maju menjadi calon Gubenur New York melawan bosnya Gubernur Kathy Hochul. Juga Adrienne Adams, Speaker of NYC Council (Ketua DPRD), Queens Borough President Richards Donovan dan anggota DPRD New York lainnya ikut hadir.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut Zohran Mamdani, Muslim pertama yang saat ini maju sebagai calon Walikota New York.
Sekitar 4-5 bulan lalu Zohran Mamdani bukan siapa-siapa. Dia adalah wajah baru di perpolitikan New York terpilih menjadi anggota DPRD New York dari Long Island City New York.
Di Kota New York sendiri Zohran relatif tidak terlalu dikenal ketika itu. Dengan kerja keras dan kemampuannya membangun jaringan Zohran maju menjadi kandidat terdepan membayang-bayangi popularitas mantan Gubernur New York Andrew Cuomo yang juga maju dalam memperebutkan posisi walikota New York saat ini.
Idul Adha kali ini dilaksanakan di saat kekerasan dan genosida masih terus berlanjut di Gaza dan Palestina. Pada saat yang sama Amerika dan Kota New York khususnya sedang memasuki musim pilihan politik.
Imam Shamsi Ali dalam khutbahnya fokus pada satu aspek ketauladanan dan proses sebuah kepemimpinan Ibrahim AS yang harusnya menjadi contoh bagi umat ini.
“Ketauladanan itu adalah kepemimpinan yang dikaruniakan melalui perjuangan panjang dan pengorbanan yang besar.” Ujar Shamsi dalam khutbahnya.
Perjuangan tersebut dilakukan untuk memastikan keberlangsungan dakwah mengajak manusia ke jalan Allah SAW. Ibrahim AS pun dikarunia seorang anak dari penantian panjang; Ismail AS.
Ternyata lanjut Shamsi Ali, kehadiran seorang anak tersayang itu menjadi ujian terbesar dalam keimanan dan ketaatannya. Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih anak tersayangnya sebagai pembuktian iman dan ketaatan. Ibrahim lulus melalui ujian terbesar itu.
“Kesuksesan Ibrahim dalam menghadapi ujian itu berakhir dengan kemuliaan imamah atau kepemimpinan. Kepemimpinan yang menjadi ketauladana bagi pemimpin-pemimpin umat dalam sejarah.” Tegasnya.
Salah satu ketauladanan yang diambil dari Kepemimpinan Ibrahim AS menurut Imam shamsi Ali yang berasal dari Makassar ini adalah bahwa kepemimpinan itu didapatkan melalui proses panjang dengan ragam ujian.
Proses panjang dan ragam ujian itu tambahnya menjadikannya semakin matang dan solid.
“Kepemimpinan itu bukan dadakan apalagi dengan rekayasa dengan mengangkangi institusi hukum yang ada. Bukan pula karena dinasti yang menjadikan kepemimpinan itu bagaikan warisan dari satu generasi ke generasi yang lain.” Ujarnya.
Sayangnya Shamsi menambahkan, saat ini umat Islam sedang tidak sehat (sakit). Penyakit umat saat ini adalah penyakit yang telah diprediksi oleh Rasulullah SAW sejak 15 abad silam. Itulah penyakit “wahan” yang didefenisikan sebagai “cinta dunia dan takut mati”.
Sebuah sikap mental yang menjadikan dunia di atas segala-galanya. Karena dunia umat lupa Allah, lupa diri, lupa tujuan hidup, lupa akan akhirat. Karena dunia pula umat lupa dan tak peduli di saat saudara-saudaranya dibantai tanpa belas kasih.
Dalam khutbah Idul Adha iti, Shamsi Ali juga menyinggung urgensi menauladani kepemimpinan Ibrahim AS dalam proses politik yang tengah berlangsung di Kota New York.
“Saya menekankan bahwa perjuangan Komunitas Muslim untuk menduduki posisi-posisi kepemimpin politik di Amerika, khususnya di Kota New York kali ini menemukan momentum terbaiknya.” Imbuhnya. []