Sakralnya Tradisi Jamasan di Keraton Kasepuhan: Merawat Warisan, Menyucikan Diri - PT. Etnikom Persada Raya

Sakralnya Tradisi Jamasan di Keraton Kasepuhan: Merawat Warisan, Menyucikan Diri

- Redaksi

Minggu, 29 Juni 2025 - 08:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ETNIKOM.NET, CIREBON – Keraton Kasepuhan Cirebon kembali menghidupkan salah satu tradisi sakral warisan leluhur, yaitu Jamasan, sebuah prosesi penyucian benda pusaka yang dilaksanakan setiap bulan Muharram. Tahun ini, tradisi tersebut digelar pada Sabtu (28/6/2025) dan dipimpin langsung oleh Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, PR. Goemelar Soeriadiningrat.

Dalam suasana khidmat yang penuh nuansa spiritual, satu per satu benda pusaka seperti keris, tombak, kujang, hingga kereta Singa Barong—yang akan dijamas pada 5 Muharram—dibersihkan dengan penuh kehati-hatian oleh para abdi dalem.

“Makna dari tradisi Jamasan adalah mensucikan diri. Sebagaimana pusaka yang dibersihkan dari kotoran, manusia pun harus dibersihkan dari unsur-unsur negatif dalam dirinya,” tutur PR. Goemelar.

Baca Juga :  Satreskrim Polres Cirebon Kota Ringkus Komplotan Spesialis Pecah Kaca

Ia menegaskan bahwa tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan amanah budaya yang diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur, sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan jati diri bangsa.

“Ini adalah bentuk kepedulian terhadap warisan leluhur. Tidak cukup hanya disimpan, tetapi juga harus dirawat dan dihormati,” tambahnya.

Lebih dari sekadar pelestarian benda, tradisi ini juga sarat nilai edukatif. PR. Goemelar berharap, melalui Jamasan, generasi muda semakin mengenal dan mencintai warisan budaya bangsanya sendiri.

Baca Juga :  Sosialisasi MBG di Pondok Gede Dorong Generasi Bangsa yang Sehat dan Cerdas

“Tradisi ini adalah jembatan sejarah yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Kami ingin anak-anak muda tahu bahwa apa yang mereka lihat di museum, seperti keris dan tombak itu, adalah simbol peradaban yang harus dijaga,” katanya.

Dengan semangat pelestarian budaya, tradisi Jamasan di Keraton Kasepuhan terus dijaga agar tetap hidup dan bermakna di tengah arus zaman. Sebuah komitmen dari para keturunan kerajaan untuk memastikan bahwa warisan leluhur bukan hanya menjadi kenangan, tetapi juga inspirasi bagi masa depan.

Berita Terkait

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Hadir di Desa Rahayu Bandung
GPAN Cirebon Siap Gelar Kampung Lawas Idol 2025
Sosialisasi Program Makan Bergizi (MBG) Dorong Kesadaran Gizi Masyarakat di Purwakarta
Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*
PBFI Kota Cirebon Siap Cetak Atlet Unggul Lewat Walikota Cup 2025
Laskar Agung Macan Ali Gaungkan Persatuan dan Toleransi di Milad ke-9 di Kota Cirebon
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Bekasi Dorong Peningkatan Gizi Anak Bangsa
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Bekasi Dorong Peningkatan Gizi Anak dan Sinergi Multi-Sektor
Berita ini 60 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 12:56 WIB

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Hadir di Desa Rahayu Bandung

Senin, 27 Oktober 2025 - 10:51 WIB

GPAN Cirebon Siap Gelar Kampung Lawas Idol 2025

Senin, 27 Oktober 2025 - 06:24 WIB

Sosialisasi Program Makan Bergizi (MBG) Dorong Kesadaran Gizi Masyarakat di Purwakarta

Minggu, 26 Oktober 2025 - 15:25 WIB

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*

Minggu, 26 Oktober 2025 - 14:34 WIB

Laskar Agung Macan Ali Gaungkan Persatuan dan Toleransi di Milad ke-9 di Kota Cirebon

Berita Terbaru

Cirebon

GPAN Cirebon Siap Gelar Kampung Lawas Idol 2025

Senin, 27 Okt 2025 - 10:51 WIB

Budaya

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*

Minggu, 26 Okt 2025 - 15:25 WIB