Menjelajahi Wisata Unik Betawi: Warisan Budaya yang Tak Lekang oleh Zaman - PT. Etnikom Persada Raya

Menjelajahi Wisata Unik Betawi: Warisan Budaya yang Tak Lekang oleh Zaman

- Redaksi

Selasa, 15 Juli 2025 - 10:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto/antara

Foto/antara

 

 

ETNIKOM.NET, JAKARTA – Jakarta tidak hanya dikenal sebagai kota metropolitan yang sibuk, tapi juga sebagai rumah bagi budaya Betawi yang kaya dan unik. Di balik gemerlap gedung pencakar langit dan jalanan yang padat, tersimpan pesona wisata budaya Betawi yang mampu membawa kita sejenak mundur ke masa lalu—menikmati kehangatan, tradisi, dan cita rasa khas orang Betawi.

Berikut beberapa destinasi wisata unik Betawi yang wajib dikunjungi:

1. Setu Babakan – Kampung Budaya Betawi

Terletak di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Setu Babakan adalah ikon utama pelestarian budaya Betawi. Di tempat ini, pengunjung dapat melihat rumah-rumah adat Betawi, mencoba pakaian tradisional, hingga menyaksikan pertunjukan lenong, gambang kromong, dan tari-tarian khas.

Yang paling menarik, Setu Babakan juga menjadi tempat produksi kuliner khas Betawi seperti kerak telor, kue rangi, dodol betawi, hingga bir pletok. Tak jarang, acara budaya rutin seperti pernikahan adat dan festival kebudayaan digelar di sini.

2. Rumah Si Pitung – Kisah Si Jagoan dari Marunda

Rumah Si Pitung yang berada di kawasan Marunda, Jakarta Utara, merupakan rumah panggung kayu khas Betawi tempo dulu. Dikenal sebagai jagoan Betawi yang membela rakyat kecil melawan penjajah Belanda, Si Pitung menjadi simbol keberanian masyarakat Betawi.

Baca Juga :  Batik Trusmi Kecewa, PT KAI Batalkan Sepihak Kerja Sama Naming Rights Stasiun Cirebon

Rumah ini kini difungsikan sebagai museum yang memamerkan peninggalan sejarah, kostum, hingga senjata tradisional. Nuansa zaman kolonial begitu terasa, menjadikan tempat ini cocok untuk wisata sejarah keluarga.

3. Museum Betawi di TMII

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memiliki paviliun rumah adat Betawi lengkap dengan ornamen, kerajinan tangan, dan pakaian khas. Museum ini cocok untuk wisata edukasi, terutama bagi generasi muda yang ingin mengenal akar budaya Jakarta.

4. Menikmati Dodol Betawi dan Bir Pletok Asli

Tak lengkap berwisata ke kampung Betawi tanpa mencicipi kuliner otentiknya. Dodol Betawi yang legit dan lengket sering dibuat secara tradisional dalam kuali besar selama berjam-jam. Sedangkan bir pletok, minuman khas tanpa alkohol dari rempah-rempah seperti jahe, sereh, dan kayu secang, menyegarkan tubuh dan kaya manfaat kesehatan.

Tempat terbaik untuk menikmati kedua kuliner ini adalah di Setu Babakan atau saat Pekan Budaya Betawi yang digelar secara berkala di berbagai wilayah Jakarta.

Baca Juga :  Makara Art Center UI, Komoenitas Makara, dan Urban Spiritual Indonesia Persembahkan Majelis Nyala Purnama

5. Wisata Religi di Masjid Al-Alam Marunda

Masjid Al-Alam yang berdiri sejak abad ke-17 merupakan salah satu masjid tertua di Jakarta. Keunikan masjid ini terletak pada bangunannya yang masih mempertahankan arsitektur khas Betawi tempo dulu. Menurut sejarah, masjid ini juga sering dikaitkan dengan tokoh Si Pitung yang konon sering singgah dan salat di sini.

6. Bermain dan Belajar di Kampung Main Cipulir

Kampung Main Cipulir di Kebayoran Lama menyuguhkan permainan tradisional Betawi seperti gasing, egrang, dan congklak. Cocok sebagai wisata keluarga, tempat ini mengusung konsep edukasi budaya dengan suasana alami dan menyenangkan.

Pesona yang Tak Lekang Waktu

Mengunjungi wisata unik Betawi bukan sekadar rekreasi, tapi juga perjalanan menyelami identitas asli Jakarta yang mungkin mulai terlupakan. Dari kisah para jagoan, kesenian rakyat, kuliner tradisional, hingga keramahan warganya, Betawi hadir sebagai warisan budaya yang hidup—dan patut terus dijaga.

Jika Anda bosan dengan wisata modern yang serba instan, cobalah tengok kembali akar budaya kita sendiri. Jakarta punya segalanya, dan Betawi adalah jantungnya.[]

Penulis : Gofur

Berita Terkait

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*
Laskar Agung Macan Ali Gaungkan Persatuan dan Toleransi di Milad ke-9 di Kota Cirebon
Tradisi Pernikahan Masyarakat Betawi: Harmoni Antara Adat, Islam, dan Keceriaan
Budaya Brunei Darussalam: Harmoni Islam dan Tradisi Melayu
Aksara Batak Mendunia: Semangat Generasi Muda Melestarikan Warisan Leluhur Lewat Parsiajaran Marsurat Batak
Colours of Cultures Festival (CoCF) 2025: Melodi Nusantara
Disbudpar Kota Cirebon Fasilitasi Dialog Nama Stasiun , Identitas Lokal Harus Dijaga
Batik Trusmi Kecewa, PT KAI Batalkan Sepihak Kerja Sama Naming Rights Stasiun Cirebon
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 15:25 WIB

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*

Minggu, 26 Oktober 2025 - 14:34 WIB

Laskar Agung Macan Ali Gaungkan Persatuan dan Toleransi di Milad ke-9 di Kota Cirebon

Selasa, 14 Oktober 2025 - 08:06 WIB

Tradisi Pernikahan Masyarakat Betawi: Harmoni Antara Adat, Islam, dan Keceriaan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Budaya Brunei Darussalam: Harmoni Islam dan Tradisi Melayu

Senin, 6 Oktober 2025 - 06:57 WIB

Aksara Batak Mendunia: Semangat Generasi Muda Melestarikan Warisan Leluhur Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

Berita Terbaru

Cirebon

GPAN Cirebon Siap Gelar Kampung Lawas Idol 2025

Senin, 27 Okt 2025 - 10:51 WIB

Budaya

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*

Minggu, 26 Okt 2025 - 15:25 WIB