Melihat Lebih Dekat Budaya Melayu di Malaysia - PT. Etnikom Persada Raya

Melihat Lebih Dekat Budaya Melayu di Malaysia

- Redaksi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ETNIKOM.NET, JAKARTA – Budaya Melayu merupakan fondasi penting dalam pembentukan identitas nasional Malaysia. Ia hidup dalam bahasa, adat istiadat, kesenian, dan nilai-nilai sosial yang mengakar kuat di tengah masyarakat.

Melihat lebih dekat budaya Melayu berarti memahami denyut kehidupan bangsa yang menjadikan tradisi sebagai sumber jati diri sekaligus sarana beradaptasi dengan dunia modern.

Demografi dan Latar Sejarah

Menurut data sensus Malaysia 2020, kelompok etnis Melayu dan Bumiputera mencakup sekitar 69.6 persen dari total penduduk Malaysia. Porsi mayoritas ini membuat nilai dan simbol budaya Melayu menjadi acuan utama dalam kebijakan publik, pendidikan, serta kebudayaan nasional.

Secara historis, budaya Melayu tumbuh dari kerajaan-kerajaan pesisir seperti Kesultanan Melaka (abad ke-15), yang menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Asia Tenggara. Kontak dengan pedagang India, Tiongkok, dan Arab melahirkan budaya kosmopolit yang tetap berpijak pada akar lokal.

Bahasa: Perekat Bangsa

Bahasa Melayu — atau Bahasa Malaysia — merupakan bahasa kebangsaan sebagaimana tercantum dalam Pasal 152 Konstitusi Malaysia. Dialek Johor–Riau menjadi dasar standarnya, dan kini digunakan di hampir semua institusi pemerintahan dan pendidikan. Bahasa ini berperan besar dalam menjaga kesinambungan tradisi lisan, sastra, dan identitas kebangsaan.

Adat dan Nilai Sosial

Dalam masyarakat Melayu, konsep adat dan adab menjadi pedoman hidup. Prinsip hormat kepada orang tua, pemimpin, serta pentingnya musyawarah masih dipegang teguh hingga kini. Upacara adat seperti majlis perkahwinan (pernikahan), kenduri doa selamat, dan adat berkhatan menggambarkan perpaduan antara nilai Islam dan tradisi lokal.

Baca Juga :  Terkubur Reruntuhan Bangunan Beberapa Minggu, Seorang Anak Palestina Ditemukan Masih Hidup

Setiap negeri memiliki variasi adat, seperti Adat Perpatih di Negeri Sembilan yang bersifat matrilineal, dan Adat Temenggung di Selangor serta Johor yang lebih patriarkal. Keanekaragaman ini memperkaya khazanah budaya Melayu di Malaysia.

Kesenian Tradisional

Kesenian Melayu mencerminkan kehalusan rasa dan spiritualitas masyarakatnya.

Tari tradisional seperti Zapin, Joget, dan Mak Yong melambangkan keanggunan dan nilai kolektif.

Seni musik menggunakan alat seperti gendang, rebab, serunai, dan gong, menciptakan irama khas Melayu yang biasanya dimainkan pada acara sosial atau upacara adat.

Dzikir Barat, kesenian bernyanyi secara berbalas pantun, berkembang pesat di Kelantan dan kini menjadi bagian dari pertunjukan nasional.

Beberapa kesenian Melayu seperti Mak Yong bahkan telah diakui UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak tahun 2005.

Busana dan Simbol Identitas

Busana tradisional Melayu tidak hanya menunjukkan estetika, tetapi juga status sosial dan nilai moral.

Baju Melayu untuk pria biasanya dipadukan dengan samping dan songkok.

Baju Kurung atau Kebaya untuk wanita mencerminkan keanggunan dan kesopanan, sesuai ajaran Islam dan norma sosial.

Busana ini bukan hanya dikenakan saat Hari Raya, tetapi juga menjadi pakaian resmi di acara kenegaraan dan sekolah.

Kuliner: Cermin Keragaman Rasa

Kuliner Melayu terkenal dengan penggunaan santan, rempah, dan serai. Hidangan seperti nasi lemak, rendang, laksa, dan kerabu menjadi simbol keanekaragaman rasa dan warisan budaya. Kuliner Melayu juga memperlihatkan asimilasi dari berbagai etnis, menjadikannya representasi harmonis Malaysia yang multikultural.

Baca Juga :  Sekelompok Jaringan ISIS Lakukan Penembakan dan Penjarahan Bantuan di Rafah

Pelestarian di Era Modern

Di tengah arus globalisasi, pelestarian budaya Melayu menjadi tantangan sekaligus peluang. Pemerintah Malaysia melalui Kementerian Pelancongan, Seni dan Budaya (MOTAC) aktif mendorong revitalisasi seni tradisional dan festival kebudayaan, seperti Festival Budaya Melayu Sedunia yang rutin digelar di Melaka.

Selain itu, kalangan muda kini mulai menghidupkan kembali unsur tradisi melalui media digital dan industri kreatif, dari musik fusion Melayu hingga fesyen modest wear yang terinspirasi baju kurung klasik.

Budaya Melayu bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan sistem nilai yang hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman. Ia menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas, sekaligus penanda kuat jati diri bangsa Malaysia di pentas global. Memahami budaya Melayu berarti menghargai harmoni antara sejarah, agama, dan kreativitas masyarakatnya.

 

Referensi:

1. Jabatan Perangkaan Malaysia (Department of Statistics Malaysia), Census 2020 Highlights.

2. Federal Constitution of Malaysia, Article 152.

3. UNESCO (2005). Mak Yong Theatre – Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.

4. Abdul Rahman, N. (2019). Cultural Identity and Malay Traditions in Malaysia. Universiti Malaya Press.

5. Kementerian Pelancongan, Seni dan Budaya Malaysia (MOTAC). Laporan Tahunan 2023: Pemeliharaan Warisan Takbenda.

6. Mohd Noor, S. (2021). Malay Civilization and Heritage in Southeast Asia. Dewan Bahasa dan Pustaka.

7. Encyclopaedia Britannica (2024). Malay Culture in Malaysia.

Penulis : Gofur

Berita Terkait

Budaya Brunei Darussalam: Harmoni Islam dan Tradisi Melayu
Batik Trusmi Kecewa, PT KAI Batalkan Sepihak Kerja Sama Naming Rights Stasiun Cirebon
Korea Selatan: Negeri Ginseng yang Mendunia
Zohran Mamdani dan Harapan Baru Muslim New York
Chef Degan Bawa Cita Rasa Indonesia Kembali ke Jerman, Pimpin Restoran Berbintang 3 Michelin
Jenazah TKW Asal Kota Cirebon Meninggal di Malaysia , Keluarga Ajukan Permohonan Bantuan Pemerintah
Hari Kemerdekaan Amerika, Ini Tinjauan dan Refleksi Dr Shamsi Ali, Lc, M.A, PhD 
Kemenangan Zohran Mamdani Guncang Peta Politik AS, Imam Shamsi Ali: Ini Tamparan untuk Dinasti dan Oligarki
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:13 WIB

Melihat Lebih Dekat Budaya Melayu di Malaysia

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Budaya Brunei Darussalam: Harmoni Islam dan Tradisi Melayu

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:03 WIB

Batik Trusmi Kecewa, PT KAI Batalkan Sepihak Kerja Sama Naming Rights Stasiun Cirebon

Rabu, 3 September 2025 - 07:59 WIB

Korea Selatan: Negeri Ginseng yang Mendunia

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:36 WIB

Zohran Mamdani dan Harapan Baru Muslim New York

Berita Terbaru

Cirebon

GPAN Cirebon Siap Gelar Kampung Lawas Idol 2025

Senin, 27 Okt 2025 - 10:51 WIB

Budaya

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*

Minggu, 26 Okt 2025 - 15:25 WIB