MA Gelar Wayang Kulit Rayakan HUT ke-80, Ki Yanto Kembali Memukau sebagai Dalang - PT. Etnikom Persada Raya

MA Gelar Wayang Kulit Rayakan HUT ke-80, Ki Yanto Kembali Memukau sebagai Dalang

- Redaksi

Senin, 25 Agustus 2025 - 11:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ETNIKOM.NET – Mahkamah Agung (MA) RI merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 dengan pagelaran wayang kulit bertajuk “1 Layar 4 Dalang” dengan lakon “Banjaran Kokrosono”. Acara digelar pada Jumat (22/8) di Gedung Mahkamah Agung dan diikuti seluruh satuan kerja peradilan di Indonesia secara hybrid.

Pagelaran ini menghadirkan empat dalang dari berbagai latar belakang, yakni Hakim Agung Prof. Dr. Yanto, SH., MH. (Ki Yanto), Ki Bagong Darmono, SH., MH., Ki Sri Kuncoro Brimob, dan Ki Purbo Asmoro, S.Kar., M.Hum.

Salah satu penampilan yang paling ditunggu adalah Ki Yanto, yang telah lama dikenal sebagai hakim sekaligus pelestari budaya. Dalam setiap penampilannya, ia kerap menyisipkan pesan-pesan tentang hukum, keadilan, dan kebajikan, sehingga pertunjukan bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana edukasi.

Baca Juga :  Laskar Agung Macan Ali Gaungkan Persatuan dan Toleransi di Milad ke-9 di Kota Cirebon

Ketua MA Prof. Dr. Sunarto, SH., MH. menegaskan bahwa pagelaran wayang memiliki nilai filosofis yang sejalan dengan tugas peradilan. “Lakon Banjaran Kokrosono mengajarkan perjuangan menegakkan kebenaran meski penuh tantangan. Begitu pula pengadilan, harus berpegang teguh pada integritas, profesionalisme, dan keadilan,” ujarnya.

Acara ini turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Kapolri Jenderal Pol. Prof. Dr. Listyo Sigit Prabowo, SIK., MSi. dan Kabareskrim Komjen Pol. Dr. Syahardiantono, SIK., MH., serta jajaran pimpinan lembaga peradilan dan instansi terkait.

Jurnalis senior Ir. Soegiharto Santoso, SH., yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap kiprah Ki Yanto. “Beliau adalah figur langka yang berhasil menjembatani dunia hukum dan budaya. Dengan mendalang, beliau melestarikan warisan leluhur sekaligus menyampaikan nilai-nilai keadilan dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  Pesona Budaya Turki: Jejak Peradaban Timur dan Barat

Melalui peringatan HUT ini, MA mengajak seluruh insan peradilan untuk merenungkan perjalanan panjang lembaga peradilan Indonesia dan memperbarui komitmen mewujudkan peradilan yang bersih, transparan, dan berintegritas.

Pagelaran wayang kulit juga menjadi wujud nyata bahwa hukum dan budaya saling melengkapi. Jika budaya adalah roh bangsa, maka hukum adalah tulangnya. Sinergi keduanya akan memperkuat peradaban dan menjaga kedaulatan negara.[]

Penulis : Hence Mandagi

Berita Terkait

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*
Laskar Agung Macan Ali Gaungkan Persatuan dan Toleransi di Milad ke-9 di Kota Cirebon
Tradisi Pernikahan Masyarakat Betawi: Harmoni Antara Adat, Islam, dan Keceriaan
Budaya Brunei Darussalam: Harmoni Islam dan Tradisi Melayu
Aksara Batak Mendunia: Semangat Generasi Muda Melestarikan Warisan Leluhur Lewat Parsiajaran Marsurat Batak
Colours of Cultures Festival (CoCF) 2025: Melodi Nusantara
Disbudpar Kota Cirebon Fasilitasi Dialog Nama Stasiun , Identitas Lokal Harus Dijaga
Kearifan Lokal Suku Baduy: Menjaga Tradisi di Tengah Modernisasi
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 15:25 WIB

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*

Minggu, 26 Oktober 2025 - 14:34 WIB

Laskar Agung Macan Ali Gaungkan Persatuan dan Toleransi di Milad ke-9 di Kota Cirebon

Selasa, 14 Oktober 2025 - 08:06 WIB

Tradisi Pernikahan Masyarakat Betawi: Harmoni Antara Adat, Islam, dan Keceriaan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Budaya Brunei Darussalam: Harmoni Islam dan Tradisi Melayu

Senin, 6 Oktober 2025 - 06:57 WIB

Aksara Batak Mendunia: Semangat Generasi Muda Melestarikan Warisan Leluhur Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

Berita Terbaru

Cirebon

GPAN Cirebon Siap Gelar Kampung Lawas Idol 2025

Senin, 27 Okt 2025 - 10:51 WIB

Budaya

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*

Minggu, 26 Okt 2025 - 15:25 WIB