ETNIKOM.NET, KUNINGAN – Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Hj. Fifi Sopiah hadir memberikan edukasi bagi 35 siswa SMP yang tengah mengikuti program pembinaan karakter melalui pendidikan di barak militer, yang digagas sebagai upaya menanamkan kedisiplinan dan etika sejak dini.
Dalam kegiatan tersebut, Bunda Fifi – sapaan akrabnya – memberikan materi seputar anti perundungan (bully), budi pekerti, etika di sekolah dan keluarga, hingga pentingnya kesopanan kepada orang tua.
“Materi yang kami berikan mencakup budi pekerti, etika, dan anti-bullying. Anak-anak diajak untuk lebih menghargai orang tua dan saudara di rumah,” ungkapnya.
Bunda Fifi juga menuturkan bahwa selama sesi berlangsung, beberapa siswa mengaku menyesal atas perilaku mereka sebelumnya, dan berkomitmen untuk berubah menjadi anak yang lebih baik dan berbakti.
“Mereka tidak langsung curhat, tapi saat ditanya soal perilaku mereka di luar, banyak yang menyesal dan berjanji untuk tidak mengulanginya. Materi yang disampaikan di barak sangat bermanfaat bagi mereka,” katanya.
Menariknya, program ini justru membuat banyak siswa merasa betah. Selain mendapat pendidikan karakter, mereka juga menikmati suasana barak yang nyaman, makanan yang lezat, dan pelatih yang ramah.
“Banyak yang tidak ingin pulang. Mereka merasa nyaman, pelatihnya baik, dan makanannya enak. Ada yang bahkan minta agar durasi program diperpanjang,” ucap Bunda Fifi dengan nada ceria.
Program yang merupakan inisiatif Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ini, menurut Fifi, sangat layak didukung. Kabupaten Kuningan menjadi wilayah pertama pelaksanaan program ini, dan KPAID mendukung penuh pelaksanaannya.
“Daerah lain belum berjalan. Tapi di Kuningan sudah dimulai dan KPAID sangat mendukung sekali. Harapan saya, kegiatan seperti ini bisa berlangsung secara berkelanjutan,” ujarnya.
Ia juga berharap program ini bisa diadopsi oleh wilayah lain di Ciayumajakuning, terutama mengingat masih banyaknya kasus kenakalan remaja, pergaulan bebas, hingga kecanduan gadget.
“Kalau bisa program ini terus berjalan, hingga anak-anak di Kuningan dan wilayah 3 Cirebon bebas dari tindakan negatif seperti melawan orang tua, narkoba, atau tawuran,” harapnya.
Menurutnya, dukungan dari orang tua sangat penting dalam menyukseskan program seperti ini. Ia pun mengingatkan bahwa pola asuh zaman sekarang menuntut pendekatan berbeda.
“Orang tua harus lebih memahami cara mendidik anak zaman sekarang. Bila bingung, jangan segan bertanya pada pihak-pihak seperti UPTD PPA, unit PPA kepolisian, atau lembaga perlindungan anak seperti KPAID,” pungkasnya.
Fifi juga memberikan apresiasi tinggi kepada tim pelatih yang telah memberikan pendidikan karakter secara maksimal dan penuh kesabaran kepada para siswa selama mengikuti kegiatan di barak.