Kebangkitan Politik Muslim Imigran di New York: Zohran Mamdani Jadi Simbol Perubahan - PT. Etnikom Persada Raya

Kebangkitan Politik Muslim Imigran di New York: Zohran Mamdani Jadi Simbol Perubahan

- Redaksi

Kamis, 26 Juni 2025 - 13:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zohran Mamdani Bersama Dr Imam Shamsi Ali. (Dok. Imam Shamsi Ali)

Zohran Mamdani Bersama Dr Imam Shamsi Ali. (Dok. Imam Shamsi Ali)

 

ETNIKOM.NET, NEW YORK — Kemenangan mengejutkan politisi muda Muslim, Zohran Mamdani, dalam pemilihan calon wali kota dari Partai Demokrat untuk Kota New York bukan sekadar kemenangan personal. Lebih dari itu, ia menjadi simbol kebangkitan kekuatan politik baru: Muslim imigran dan generasi muda progresif.

Putra imigran asal Uganda yang lahir di India dan hijrah ke AS di usia tujuh tahun ini berhasil menumbangkan tokoh mapan Partai Demokrat, Andrew Cuomo, yang notabene adalah mantan Gubernur New York dan bagian dari elit politik lama.

Didorong Komunitas, Digerakkan Visi Keadilan

Menurut Imam Shamsi Ali, Direktur Jamaica Muslim Center yang aktif dalam komunitas Muslim New York, kemenangan Zohran mencerminkan “perubahan besar dalam kesadaran politik komunitas imigran dan umat Islam”.

“Saya melihat Zohran bukan sekadar calon walikota. Dia adalah gerakan. Gerakan dari orang-orang biasa yang selama ini hanya jadi penonton politik,” ujar Shamsi Ali.

Baca Juga :  Batik Trusmi Kecewa, PT KAI Batalkan Sepihak Kerja Sama Naming Rights Stasiun Cirebon

Shamsi menyebut, banyak masjid dan pusat Islam di seluruh New York aktif mendorong jamaah untuk memilih, bahkan menyediakan transportasi gratis menuju TPS.

Islam dan Aktivisme Sosial

Sebagai seorang Muslim progresif, Zohran membawa nilai-nilai Islam bukan dalam bentuk simbolis, tapi melalui aktivisme sosial: keadilan, penolakan terhadap penindasan, dan pembelaan terhadap kelompok lemah.

Dalam satu kesempatan, Imam Shamsi Ali pernah mengutip ayat Al-Qur’an di hadapan Zohran dari Surah Thaha: “Pergilah engkau dengan ayat-ayatKu…” sebagai bentuk seruan untuk menghadapi kekuatan opresif seperti yang dilakukan Nabi Musa terhadap Fir’aun.

“Zohran memaknainya bukan sebagai ayat ritual, tapi sebagai energi untuk perubahan,” kata Shamsi.

 

Data dan Fakta

Suara Zohran meningkat dari 1% dukungan awal menjadi mayoritas di hari pemilihan

Lebih dari 60% pemilih di New York adalah anak muda, segmen utama pendukung Zohran

Baca Juga :  Kemenangan Zohran Mamdani Guncang Peta Politik AS, Imam Shamsi Ali: Ini Tamparan untuk Dinasti dan Oligarki

Terdapat sekitar 1 juta Muslim di New York, 200 ribu di antaranya pemilih Partai Demokrat

Kampanye Zohran mengusung isu-isu konkret: layanan bus gratis, childcare universal, dan pembekuan sewa (rent freeze).

Apa Berikutnya?

Meski baru memenangkan babak primary election, Zohran Mamdani kini diposisikan sebagai kandidat paling potensial untuk memenangkan pemilihan umum (general election) yang akan digelar akhir tahun ini.

Politik Amerika Tak Lagi Dimonopoli Elit Lama

Fenomena Zohran mencerminkan pergeseran lanskap politik Amerika, terutama di kota-kota besar. Politik kini tak lagi eksklusif untuk elit, tapi mulai dikuasai oleh anak-anak muda, imigran, dan minoritas yang berani tampil dan menyuarakan perubahan.

New York, sebagai pusat dunia, menjadi panggung bagi eksperimen demokrasi baru. Dan Zohran Mamdani, dengan semangat muda dan akar nilai Islam yang humanis, telah menjadi representasi paling mencolok dari perubahan ini.[]

Penulis : Gofur

Berita Terkait

Melihat Lebih Dekat Budaya Melayu di Malaysia
Budaya Brunei Darussalam: Harmoni Islam dan Tradisi Melayu
Batik Trusmi Kecewa, PT KAI Batalkan Sepihak Kerja Sama Naming Rights Stasiun Cirebon
Korea Selatan: Negeri Ginseng yang Mendunia
Zohran Mamdani dan Harapan Baru Muslim New York
Chef Degan Bawa Cita Rasa Indonesia Kembali ke Jerman, Pimpin Restoran Berbintang 3 Michelin
Jenazah TKW Asal Kota Cirebon Meninggal di Malaysia , Keluarga Ajukan Permohonan Bantuan Pemerintah
Hari Kemerdekaan Amerika, Ini Tinjauan dan Refleksi Dr Shamsi Ali, Lc, M.A, PhD 
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:13 WIB

Melihat Lebih Dekat Budaya Melayu di Malaysia

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Budaya Brunei Darussalam: Harmoni Islam dan Tradisi Melayu

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:03 WIB

Batik Trusmi Kecewa, PT KAI Batalkan Sepihak Kerja Sama Naming Rights Stasiun Cirebon

Rabu, 3 September 2025 - 07:59 WIB

Korea Selatan: Negeri Ginseng yang Mendunia

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:36 WIB

Zohran Mamdani dan Harapan Baru Muslim New York

Berita Terbaru

Budaya

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*

Minggu, 26 Okt 2025 - 15:25 WIB