ETNIKOM.NET, JAKARTA —Konflik bersenjata yang telah mengorbankan anak-anak tak berdosa, terutama di Gaza (Palestina) dan Donbas (Rusia) menyentuh nurani terdalam umat manusia.
Kekejaman perang ini menghancurkan sendi-sendi kemanusian. Darah, air mata, duka nestapa telah terkuras habis untuk mengungkap rasa ketakberdayaan. Duka seolah tak bertepi, asa seperti hilang!
Namun ketakberdayaan itu tidaklah membuat harapan benar-benar sirna. Masih ada secercah harap nun jauh di sana. Di sebuah tempat, yang semua orang cinta damai ingin menjangkaunya.
Secercah harapan itu adalah apa yang diupayakan oleh Uliana Kamal, seorang jurnalis Russia Today wilayah liputan Asean yang menyuarakan perdamaian dengan cara berbeda.
Ia tidak memprotesnya dengan liputan demonstrasi yang hiruk dan terkadang garang, atau ke medan tempur yang ganas mempertaruhkan nyawa.
Uliana melakukannya dengan menggelar aksi damai Crane of Peace melalui karya seni origami di Rumah Rusia (Russian House) , Jl. Lembang No. 10, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (1/6/25).
Uliana memprotes perang, pembantaian terhadap anak-anak dan genosida dengan karya seni yang sangat menyentuh.
“Seni dapat berbicara lebih dalam dari pidato atau tulisan. Ini cara kami memprotes genosida, pembantaian anak-anak, dan kekejaman perang dengan kelembutan,” kata Uliana.
Uliana mengajak semua tamu undangan melipat kertas origami menjadi seeokor burung bangau. Burung bangau itu kemudian ditempelkan di dua canvas besar membentuk simbol tertentu yang bisa diartikan sebagai jalan menuju perdamaian.
Burung bangau adalah lambang harapan yang kuat untuk perdamaian (crane of peace). Simbol ini terinspirasi dari kisah Sadako Sasaki pasca-Perang Dunia II.
Sadako didiagnosis menderita leukemia pada usia 12 tahun akibat paparan radiasi setelah pengeboman Hiroshima.
Sadako bertekad untuk melipat 1.000 burung bangau dengan harapan akan kesembuhan, kebahagiaan, dan dunia yang damai abadi.
Meski sampai akhir hayatnya Sadako tidak sampai melipat hingga 1000 burung bangau namun harapannya yang kuat itu sangat menginpirasi.
Hadir dalam acara Crane of Peace ini antara lain, duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Gennadievich Tolchenov dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair S.M Alshum.
Selain itu hadir pula sejumlah aktivis perdamaian dan wartawan Indonesia, di antaranya Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) Ismail Lutan.[]