Jurnalis Russia Today, Uliana Kamal Protes Perang dan Genosida Lewat Aksi Crane of Peace

- Redaksi

Senin, 2 Juni 2025 - 13:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

ETNIKOM.NET, JAKARTA —Konflik bersenjata yang telah mengorbankan anak-anak tak berdosa, terutama di Gaza (Palestina) dan Donbas (Rusia) menyentuh nurani terdalam umat manusia.

Kekejaman perang ini menghancurkan sendi-sendi kemanusian. Darah, air mata, duka nestapa telah terkuras habis untuk mengungkap rasa ketakberdayaan. Duka seolah tak bertepi, asa seperti hilang!

Namun ketakberdayaan itu tidaklah membuat harapan benar-benar sirna. Masih ada secercah harap nun jauh di sana. Di sebuah tempat, yang semua orang cinta damai ingin menjangkaunya.

Secercah harapan itu adalah apa yang diupayakan oleh Uliana Kamal, seorang jurnalis Russia Today wilayah liputan Asean yang menyuarakan perdamaian dengan cara berbeda.

Ia tidak memprotesnya dengan liputan demonstrasi yang hiruk dan terkadang garang, atau ke medan tempur yang ganas mempertaruhkan nyawa.

Baca Juga :  Evakuasi Warga Gaza ke RI Bukan Relokasi, Ini Penjelasan Pemerintah

Uliana melakukannya dengan menggelar aksi damai Crane of Peace melalui karya seni origami di Rumah Rusia (Russian House) , Jl. Lembang No. 10, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (1/6/25).

Uliana memprotes perang, pembantaian terhadap anak-anak dan genosida  dengan karya seni yang sangat menyentuh.

“Seni dapat berbicara lebih dalam dari pidato atau tulisan. Ini cara kami memprotes genosida, pembantaian anak-anak, dan kekejaman perang dengan kelembutan,” kata Uliana.

Uliana mengajak semua tamu undangan melipat kertas origami menjadi seeokor burung bangau. Burung bangau itu kemudian ditempelkan di dua canvas besar membentuk simbol tertentu yang bisa diartikan sebagai jalan menuju perdamaian.

Burung bangau adalah lambang harapan yang kuat untuk perdamaian (crane of peace). Simbol ini terinspirasi dari kisah Sadako Sasaki pasca-Perang Dunia II.

Baca Juga :  Inovasi Lapas Kelas IIA Salemba, Berdayakan Warga Binaan dengan Budidaya Ayam Kampung 

Sadako didiagnosis menderita leukemia pada usia 12 tahun akibat paparan radiasi setelah pengeboman Hiroshima.
Sadako bertekad untuk melipat 1.000 burung bangau dengan harapan akan kesembuhan, kebahagiaan, dan dunia yang damai abadi.

Meski sampai akhir hayatnya Sadako tidak sampai melipat hingga 1000 burung bangau namun harapannya yang kuat itu sangat menginpirasi.

Hadir dalam acara Crane of Peace ini antara lain, duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Gennadievich Tolchenov dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair S.M Alshum.

Selain itu hadir pula sejumlah aktivis perdamaian dan wartawan Indonesia, di antaranya Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) Ismail Lutan.[]

Berita Terkait

Polres Cirebon Kota Bongkar Dua Lokasi Pengoplosan Gas Subsidi, Negara Rugi Hingga Rp2,5 Miliar
Akses Gizi Masyarakat Terbatas, Program Makan Bergizi Gratis jadi Solusi!
CEO Danantara, Rosan Roeslani, MBA Hadiri Meet The Leader Universitas Paramadina 
Hadir di Bombana, Tim Sosialisasi Makan Bergizi Gratis Disambut Antusiasme Warga
Wamen Fahri Hamzah: Inovasi Kebijakan Terfokus Lahan Sebagai Solusi Krisis Perumahan 
Inovasi Lapas Kelas IIA Salemba, Berdayakan Warga Binaan dengan Budidaya Ayam Kampung 
Cegah Kecelakaan, Satlantas Polres Cirebon Kota Sosialisasi Bahaya ODOL Ke Supir
Prabowo Cabut 4 Izin Tambang di Raja Ampat, Kemenangan Untuk Alam Papua
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 13:08 WIB

Polres Cirebon Kota Bongkar Dua Lokasi Pengoplosan Gas Subsidi, Negara Rugi Hingga Rp2,5 Miliar

Minggu, 15 Juni 2025 - 11:26 WIB

Akses Gizi Masyarakat Terbatas, Program Makan Bergizi Gratis jadi Solusi!

Sabtu, 14 Juni 2025 - 09:08 WIB

CEO Danantara, Rosan Roeslani, MBA Hadiri Meet The Leader Universitas Paramadina 

Sabtu, 14 Juni 2025 - 00:50 WIB

Hadir di Bombana, Tim Sosialisasi Makan Bergizi Gratis Disambut Antusiasme Warga

Jumat, 13 Juni 2025 - 10:00 WIB

Wamen Fahri Hamzah: Inovasi Kebijakan Terfokus Lahan Sebagai Solusi Krisis Perumahan 

Berita Terbaru

Daerah

Jelang Munas 2026: DPP SWI Gelar Rapat Pleno Pengurus

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:48 WIB