Festival Budaya Lembah Baliem ke-33 Digelar, Jayawijaya Siap Sambut Ribuan Wisatawan - PT. Etnikom Persada Raya

Festival Budaya Lembah Baliem ke-33 Digelar, Jayawijaya Siap Sambut Ribuan Wisatawan

- Redaksi

Rabu, 6 Agustus 2025 - 20:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

 

ETNIKOM.NET, JAKARTA  — Pemerintah Kabupaten Jayawijaya resmi meluncurkan rangkaian kegiatan besar sepanjang Agustus 2025, yang dimulai dengan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke-33 pada 7–9 Agustus 2025 di Distrik Usilimo. Kegiatan ini menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dan 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya, Atenius Murip dan Ronny Elopere.

Mengusung tema “Budaya Saya, Warisan Saya, Dari Jayawijaya untuk Dunia”, festival ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga magnet wisata internasional. Dikenal sebagai salah satu festival budaya tertua di Indonesia, FBLB telah masuk dalam 10 besar Karisma Event Nusantara (KEN) bersama Cap Go Meh Singkawang dan Pesta Kesenian Bali.

Atraksi Perang-Perangan hingga Rekor MURI

FBLB tahun ini dijadwalkan menghadirkan sejumlah atraksi budaya khas Tanah Papua, termasuk pertunjukan perang-perangan, tarian tradisional, nyanyian rakyat, lomba rakyat, dan pameran UMKM. Puncak acara akan ditandai dengan pemecahan dua Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), yaitu untuk 1.500 pemain alat musik tradisional pikon, dan sebelumnya untuk noken sepanjang 30 meter pada tahun 2019.

Baca Juga :  Budaya Padang: Warisan Minangkabau yang Mendunia

Selama tiga hari pelaksanaan, festival juga akan diramaikan oleh lomba tradisional seperti karapan babi, sikoko, puradan, serta atraksi bakar batu. Total 63 UMKM dari berbagai sektor, mulai dari kopi, kerajinan tangan, pangan lokal, hingga hasil bumi, ikut memeriahkan acara.

“Festival ini menjadi momentum strategis untuk mempromosikan pariwisata dan pemberdayaan ekonomi lokal. Kami harap masyarakat dan wisatawan dapat merasakan kehangatan budaya serta keindahan alam Lembah Baliem,” ujar Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, dalam konferensi pers di Garnet Room Red Top Hotel, Jl.  Pecenongan, No 72 Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).

Karnaval Budaya dan Perayaan 100 Hari Kerja

Setelah FBLB, Pemerintah Jayawijaya juga akan menggelar Karnaval Budaya pada 11 Agustus 2025 yang dipusatkan di Kota Wamena. Karnaval akan diikuti oleh pelajar dari jenjang PAUD hingga SMA, mahasiswa, organisasi pemuda, OPD, dan paguyuban masyarakat. Peserta akan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah sambil menampilkan budaya masing-masing.

Momentum bulan Agustus juga bertepatan dengan berakhirnya program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya, yang akan diperingati secara resmi pada 13 Agustus. Terdapat 12 program prioritas yang diklaim telah tuntas 100 persen, antara lain rekonsiliasi daerah, digitalisasi pemerintahan, pembentukan Polisi Baliem, dan penanganan anak korban aibon.

Baca Juga :  Budaya dan Kehidupan Masyarakat Palestina: Antara Tradisi dan Keteguhan di Tengah Ujian

“Capaian ini akan kami bukukan dalam Buletin 100 Hari Kerja dan akan diluncurkan pada puncak acara nanti,” ungkap Bupati Atenius Murip.

Penutup: Upacara HUT ke-80 RI

Seluruh rangkaian acara akan ditutup dengan upacara bendera HUT ke-80 Republik Indonesia yang akan digelar pada 17 Agustus 2025 di Halaman Kantor Bupati Jayawijaya, Jalan Yos Sudarso, Wamena.

Sejumlah kementerian dijadwalkan hadir dalam kegiatan ini. Sekitar 200 wisatawan mancanegara telah menyatakan konfirmasi kehadiran. Pemerintah daerah juga telah menyiapkan berbagai fasilitas akomodasi, termasuk hotel, homestay, hingga honai (rumah adat Papua), serta 20 pemandu wisata lokal.

“Kami mengundang seluruh masyarakat Indonesia dan wisatawan mancanegara untuk datang ke Jayawijaya. Mari rayakan kekayaan budaya dan alam Papua bersama-sama,” pungkas Atenius.[]

Penulis : Ilham

Berita Terkait

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*
Laskar Agung Macan Ali Gaungkan Persatuan dan Toleransi di Milad ke-9 di Kota Cirebon
Tradisi Pernikahan Masyarakat Betawi: Harmoni Antara Adat, Islam, dan Keceriaan
Budaya Brunei Darussalam: Harmoni Islam dan Tradisi Melayu
Aksara Batak Mendunia: Semangat Generasi Muda Melestarikan Warisan Leluhur Lewat Parsiajaran Marsurat Batak
Colours of Cultures Festival (CoCF) 2025: Melodi Nusantara
Disbudpar Kota Cirebon Fasilitasi Dialog Nama Stasiun , Identitas Lokal Harus Dijaga
Kearifan Lokal Suku Baduy: Menjaga Tradisi di Tengah Modernisasi
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 15:25 WIB

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*

Minggu, 26 Oktober 2025 - 14:34 WIB

Laskar Agung Macan Ali Gaungkan Persatuan dan Toleransi di Milad ke-9 di Kota Cirebon

Selasa, 14 Oktober 2025 - 08:06 WIB

Tradisi Pernikahan Masyarakat Betawi: Harmoni Antara Adat, Islam, dan Keceriaan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Budaya Brunei Darussalam: Harmoni Islam dan Tradisi Melayu

Senin, 6 Oktober 2025 - 06:57 WIB

Aksara Batak Mendunia: Semangat Generasi Muda Melestarikan Warisan Leluhur Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

Berita Terbaru

Budaya

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*

Minggu, 26 Okt 2025 - 15:25 WIB