ETNIKOM.NET, JAKARTA — Colours of Cultures Festival (CoCF) 2025 akan digelar pada 10–11 Oktober 2025 di Taman Fatahillah, Kota Tua Jakarta. Festival seni budaya ini diprakarsai oleh Indonesia Tourism Information Center (IndonesiaTIC) bersama Forum Komunikasi Penghubung Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (FORKAPPSI), dengan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemprov DKI Jakarta, dan sejumlah mitra strategis. Mengusung tema “Melodi Nusantara”, kegiatan ini menampilkan kekayaan musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Inisiator kegiatan, Etty Tejalaksana, mengatakan tema tahun ini dipilih untuk menegaskan keragaman budaya bangsa melalui seni musik. “Setiap melodi memiliki suara, irama, dan makna yang berbeda, sebagaimana keragaman budaya kita dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya.
Instrumen musik tradisional seperti sasando, angklung, kolintang, seruling, kompang, calung, hingga kecapi akan dimainkan untuk merepresentasikan harmoni Nusantara. Alat musik itu berasal dari berbagai kepulauan di Indonesia yang berjumlah lebih dari 17.000 pulau.
Ketua FORKAPPSI sekaligus Kepala Badan Penghubung Provinsi NTT, Hendry D.L Izaac, S.Sos., M.Si, menekankan pentingnya peran festival ini. “Jakarta adalah kota global, tempat berbagai suku bangsa berkumpul.
Sudah sepatutnya Jakarta menjadi etalase budaya Nusantara, agar wisatawan tidak hanya mengenal Jakarta, tetapi juga tertarik menjelajahi daerah lain di Indonesia,” katanya.
CoCF 2025 merupakan penyelenggaraan ke-9 sejak pertama kali diadakan oleh IndonesiaTIC. Tahun ini, kegiatan akan diikuti oleh 30 provinsi dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan di kawasan Kota Tua Jakarta.
Rangkaian acaranya mencakup pentas tari dan musik daerah, workshop musik, workshop kerajinan, talkshow, lomba foto dan reels musik tradisional, serta pameran hasil program Penguatan Ekosistem Budaya berbasis komunitas.
Festival ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga memperkuat daya tarik wisata Kota Tua Jakarta yang selama ini identik dengan bangunan bersejarah dan museum.[]
Penulis : PJMI









