Angklung, Harmoni Bambu dari Nusantara yang Mendunia - PT. Etnikom Persada Raya

Angklung, Harmoni Bambu dari Nusantara yang Mendunia

- Redaksi

Senin, 8 September 2025 - 08:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ETNIKOM.NET, JAKARTA — Indonesia dikenal sebagai negeri dengan kekayaan budaya yang tak terhitung jumlahnya. Salah satunya adalah angklung, alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan.

Suara khas angklung yang ritmis dan penuh harmoni telah melampaui batas geografis, menjadikannya salah satu ikon budaya Indonesia di kancah dunia.

Angklung berasal dari masyarakat Sunda di Jawa Barat. Sejak ratusan tahun lalu, angklung dimainkan dalam berbagai upacara adat, terutama untuk memohon kesuburan padi dan kelimpahan hasil panen. Bunyi angklung dipercaya mampu membangkitkan semangat masyarakat sekaligus menghadirkan suasana kebersamaan.

Namun, seiring waktu, angklung tidak hanya menjadi bagian dari ritual, melainkan juga berkembang sebagai hiburan, pendidikan, bahkan media diplomasi budaya Indonesia.

Angklung memiliki keunikan karena satu tabung bambu hanya menghasilkan satu nada. Untuk membentuk sebuah lagu, diperlukan kerja sama antara pemain. Dari sinilah angklung menjadi simbol gotong royong, kebersamaan, dan harmoni sosial. Setiap individu tidak bisa berdiri sendiri, melainkan harus bersinergi agar tercipta melodi yang indah.

Baca Juga :  Keluh Kesah Pedagang Pasca Perelokasian di Sekitar Trusmi

Pada 18 November 2010, UNESCO menetapkan angklung sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Pengakuan ini menegaskan bahwa angklung bukan hanya milik masyarakat Sunda, tetapi juga bagian dari warisan umat manusia.

Sejak itu, berbagai pertunjukan angklung digelar di mancanegara. Rekor dunia pun tercatat, salah satunya adalah penampilan 20 ribu orang memainkan angklung secara massal di Stadion Siliwangi, Bandung. Bahkan, di beberapa sekolah luar negeri, angklung dipelajari sebagai bagian dari kurikulum seni dan budaya.

Pemerintah Indonesia, melalui berbagai kedutaan dan komunitas budaya, kerap memperkenalkan angklung dalam forum internasional. Misalnya, pagelaran angklung di markas UNESCO di Paris, konser di Eropa, Amerika, hingga Asia. Diplomasi budaya ini menjadi jalan halus untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia dengan cara yang elegan dan mengesankan.

Baca Juga :  Giri Svara BSD Harumkan Indonesia di Panggung Budaya Yordania

Meski mendunia, tantangan terbesar tetap ada demi menjaga kelestarian angklung di negeri sendiri. Generasi muda harus terus dikenalkan dengan seni musik ini, baik di sekolah maupun komunitas seni. Inovasi juga penting, seperti menggabungkan angklung dengan musik modern, agar tetap relevan dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.

Angklung adalah cermin dari filosofi hidup bangsa Indonesia: harmoni dalam keberagaman. Dari bilah bambu sederhana, lahirlah musik yang mampu menyatukan banyak orang, bahkan lintas bangsa.

Tidak berlebihan jika kita mengatakan bahwa angklung bukan sekadar alat musik, tetapi juga pesan persaudaraan dari Indonesia untuk dunia.[]

Penulis : Gofur

Berita Terkait

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*
Laskar Agung Macan Ali Gaungkan Persatuan dan Toleransi di Milad ke-9 di Kota Cirebon
Tradisi Pernikahan Masyarakat Betawi: Harmoni Antara Adat, Islam, dan Keceriaan
Budaya Brunei Darussalam: Harmoni Islam dan Tradisi Melayu
Aksara Batak Mendunia: Semangat Generasi Muda Melestarikan Warisan Leluhur Lewat Parsiajaran Marsurat Batak
Colours of Cultures Festival (CoCF) 2025: Melodi Nusantara
Disbudpar Kota Cirebon Fasilitasi Dialog Nama Stasiun , Identitas Lokal Harus Dijaga
Kearifan Lokal Suku Baduy: Menjaga Tradisi di Tengah Modernisasi
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 15:25 WIB

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*

Minggu, 26 Oktober 2025 - 14:34 WIB

Laskar Agung Macan Ali Gaungkan Persatuan dan Toleransi di Milad ke-9 di Kota Cirebon

Selasa, 14 Oktober 2025 - 08:06 WIB

Tradisi Pernikahan Masyarakat Betawi: Harmoni Antara Adat, Islam, dan Keceriaan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Budaya Brunei Darussalam: Harmoni Islam dan Tradisi Melayu

Senin, 6 Oktober 2025 - 06:57 WIB

Aksara Batak Mendunia: Semangat Generasi Muda Melestarikan Warisan Leluhur Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

Berita Terbaru

Budaya

Jejak Nama Jalan Bangka di Pela Mampang*

Minggu, 26 Okt 2025 - 15:25 WIB