‘Perang Saudara’ Tetangga RI Menggila, 300 Orang Kabur ke Thailand

- Redaksi

Jumat, 9 Mei 2025 - 15:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

ETNIKOM.NET, JAKARTA – Perang saudara di tetangga RI, Myanmar kembali tereskalasi. Sebanyak 300 orang lebih di negeri itu kini mengungsi ke Thailand untuk mencari perlindungan.
Mengutip AFP, Kamis (8/5/2025), serangan terhadap militer oleh kelompok etnis bersenjata, kembali pecah, Rabu.

Hal ini terjadi hanya beberapa hari setelah junta memperpanjang gencatan senjata pascagempa.

Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan Organisasi Pertahanan Nasional Karen (KNDO) yang bersekutu menargetkan pangkalan militer di negara bagian Kayin, sekitar 2,5 kilometer (1,5 mil) dari perbatasan Thailand, menurut militer Thailand.

Myanmar sendiri telah terperosok dalam konflik sipil sejak kudeta militer pada tahun 2021 dengan junta memerangi koalisi organisasi etnis bersenjata dan pasukan perlawanan pro-demokrasi.

Baca Juga :  Jurnalis Gaza Dibunuh Israel Sebelum Premiere Filmnya di Cannes

“Serangan itu melibatkan pengepungan jarak dekat terhadap pangkalan dan penggunaan pesawat tanpa awak bersenjata untuk terus menjatuhkan bahan peledak sepanjang hari,” kata sebuah pernyataan.

Sementara itu, hingga berita diturunkan, Thailand menyebut 327 warga negara Myanmar telah menyeberang ke negeri itu. Mereka berlindung di dua lokasi sementara, termasuk sebuah kuil, dengan militer dan polisi Thailand menyediakan keamanan dan bantuan kemanusiaan.

Pasukan Thailand sendiri telah meningkatkan patroli di sepanjang perbatasan di provinsi Tak. Itu untuk mencegah apa yang digambarkan para pejabat sebagai potensi “pelanggaran kedaulatan oleh angkatan bersenjata asing”.

Baca Juga :  Perang India-Pakistan Pecah, RI Bisa Jadi Korban

Sebelumnya, pemerintah militer Myanmar dan berbagai kelompok bersenjata yang menentangnya mengumumkan gencatan senjata setelah gempa 28 Maret untuk membantu upaya bantuan dan pemulihan.

Gencatan senjata telah berulang kali dilanggar oleh serangan udara oleh junta dan serangan oleh kelompok bersenjata.

Gempa dengan magnitudo 7,7 di dekat pusat kota Mandalay menewaskan hampir 3.800 orang. Ini menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.[]

Sumber Berita: CNBC

Berita Terkait

Apa yang Terjadi pada Gelombang ke-9 Operasi Gabungan Wa’d Sadiq 3 Iran?
Untuk Kebutuhan Medis dan Nutrisi di Gaza, Australia Berikan Tambahan dana A$10 Juta  
Deklarasi Perdamaian HWPL: Ribuan Warga Hadir Perkuat Solidaritas Untuk  Unifikasi Kоrеа 
Hamas: Pembajakan Kapal Madleen oleh Israel, Serangan Terang-Terangan Terhadap Kemanusiaan
Sekitar 15.000 Jamaah Hadiri Shalat Idul Adha di Jamaica Queens New York 
Lebih Seratus Anak di Tepi Barat dan Seribu di Gaza Masih Tertimbun Reruntuhan
Kisah Dr. Alaa Al-Najjar dan Genosida di Gaza, Dokter yang Tak Bisa Menyelamatkan Anaknya
Maroko Jadi Tuan Rumah Unit Militer Israel yang Bunuh 15 Petugas Medis di Gaza
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 06:18 WIB

Apa yang Terjadi pada Gelombang ke-9 Operasi Gabungan Wa’d Sadiq 3 Iran?

Selasa, 17 Juni 2025 - 13:41 WIB

Untuk Kebutuhan Medis dan Nutrisi di Gaza, Australia Berikan Tambahan dana A$10 Juta  

Rabu, 11 Juni 2025 - 05:12 WIB

Deklarasi Perdamaian HWPL: Ribuan Warga Hadir Perkuat Solidaritas Untuk  Unifikasi Kоrеа 

Selasa, 10 Juni 2025 - 06:59 WIB

Hamas: Pembajakan Kapal Madleen oleh Israel, Serangan Terang-Terangan Terhadap Kemanusiaan

Sabtu, 7 Juni 2025 - 08:23 WIB

Sekitar 15.000 Jamaah Hadiri Shalat Idul Adha di Jamaica Queens New York 

Berita Terbaru

Daerah

Jelang Munas 2026: DPP SWI Gelar Rapat Pleno Pengurus

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:48 WIB