Saladin Camp 4, Prof Abdul al-Fattah el-Awaisi: Indonesia Akan Menjadi Pemimpin dalam Pembebasan Baitul Maqdis - PT. Etnikom Persada Raya

Saladin Camp 4, Prof Abdul al-Fattah el-Awaisi: Indonesia Akan Menjadi Pemimpin dalam Pembebasan Baitul Maqdis

- Redaksi

Selasa, 6 Mei 2025 - 13:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

ETNIKOM.NET, BOGOR – Baitul Maqdis hingga saat ini masih di bawah cengkraman penjajahan Zionis, puluhan ribu warganya telah syahid dan terluka.

Berbagai aksi telah dilakukan, namun belum memberikan pengaruh yang besar dan kemenangan bagi Baitul Maqdis.

Bentuk kontribusi nyata umat Islam Indonesia dalam rencana strategis pembebasan Baitul Maqdis dengan mengadakan Saladin Camp #4 dengan tema “Memperkuat ilmu, mempersiapkan pembebasan Baitul Maqdis”.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber internasional, pakar Baitul Maqdis dan politik hubungan internasional, Prof. Dr. Abdul Fattah Al-Uwaisi.

“Saya optimis dan haqqul yaqin bahwa Indonesia akan menjadi pemimpin persiapan ilmu dalam pembebasan Baitul Maqdis,” katanya saat menyampaikan materinya di Saladin Camp, Kampung Magfhirah Bogor, Jumat Senin, (2/5/2025).

Sejarah telah memberikan road map nubuwah dalam pembebasan Baitul Maqdis, salah satunya dengan apa yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad dengan 3 Langkah Utama, sebagaimana yang disebutkan oleh Prof Abd Al-Fattah yakni persiapan ilmu, persiapan politik dan persiapan militer.

Dijelaskan oleh Prof Abd al-Fattah, lebih dari 100 tahun, umat Islam terlalaikan untuk memahami keilmuan tentang Baitul Maqdis. Padahal memahami ilmu tentang hal itu merupakan langkah utama untuk melakukan pembebasan.

Baca Juga :  Polisi Gagalkan Penyelundupan 50 Ribu Benih Lobster Senilai Rp2 Miliar di Tol Cipali

“Penyakit yang diderita oleh umat ini sangat berat sehingga kita sulit dan telat dalam membebaskan baitul maqdis, tiga penyakit tersebut adalah penjajahan aqal, bencana keilmuan dan perbudakan pemikiran. Jika penyakit umat ini tak kunjung disembuhkan maka sulit untuk melakukan pembebasan Baitul Maqdis,” pungkasnya.

Menurut, Syaikh Prof. Abd al-Fattah bahwa solusi dari masalah ini adalah dengan membaca dan keilmuan sebagaimana ayat yang pertama Allah turunkan kepada Nabi Muhammad

“Ilmu dan ma’rifah harus menjadi pemimpin dalam persiapan pembebasan Baitul Maqdis, karena dengan keilmuan akan membebaskan kaum muslimin dari perbudakan pemikiran dan penjajahan aqal,” pungkasnya.

Menurut Prof Abd al-Fattah bahwa berteriak saat orasi dan berdonasi saja tidak cukuk. Umat Islam perlu kuat dalam pemahaman tentang Baitul Maqdis. Sebab, begitulah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam menyiapkan para Sahabatnya.

“Nabi Muhammaad membangun budaya Baitul Maqdis di Madinah dengan memperkenalkan istilah Baitul Maqdis sebagai Pondasi dasar dan benih pertama, membangun visi dan harapan atau optimisme besar pembebasan baitul maqdis (istilah ini menjadi langkah sentral dan akar kelimuwan dalam pembebasan Baitul Maqdis), menyebarkan optimisme pembebasan baitul maqdis baik dalam waktu dekat atau jangka panjang di masa akan dating,” tambahnya.

Baca Juga :  Pesona Berkebaya Meriahkan HUT ke-598 Kota Cirebon, Semangat Pelestarian Budaya Lokal Kian Menguat

Selain itu, Beliau juga menguraikan secara rinci teori Barakah Circle Theory (keberkahan Baitul Maqdis) sebagai hasil penelitian beliau selama 30 tahun dan juga teori keamanan yang didapatkan dari Al ‘Uhdah Al-‘Umariyah.

“Keberkahan yang didapaktkan oleh rakyat Indonesia adalah pusat berkahnya dari Baitul Maqdis. Seakan-akan berkah itu berupa gelombang yang memancar dari masjid al-Aqsa dan membentuk lingkaran-lingkaran hingga menyebar secara luas tanpa batas,” ungkapnya.

Kegiatan ini digelar atas kolaborasi oleh Saladin Comunity, Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU), Al-Fahmu Institute, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dilaksanakan di dua tempat, di Bogor, Jawa Barat, 26 April-2 Mei 2025 dan Training Center UMJ, 3-5 Mei 2025.

Kegiatan ini diharapkan dapat membangun semangat dan kesadaran di kalangan generasi muda tentang pentingnya peran mereka dalam pembebasan Baitul Maqdis.[]

Berita Terkait

KAI Daop 3 Cirebon Normalisasi Perjalanan KA Terdampak Banjir di Daop 4 Semarang
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Hadir di Desa Rahayu Bandung
GPAN Cirebon Siap Gelar Kampung Lawas Idol 2025
Sosialisasi Program Makan Bergizi (MBG) Dorong Kesadaran Gizi Masyarakat di Purwakarta
PBFI Kota Cirebon Siap Cetak Atlet Unggul Lewat Walikota Cup 2025
Laskar Agung Macan Ali Gaungkan Persatuan dan Toleransi di Milad ke-9 di Kota Cirebon
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Bekasi Dorong Peningkatan Gizi Anak Bangsa
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Bekasi Dorong Peningkatan Gizi Anak dan Sinergi Multi-Sektor
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 10:26 WIB

KAI Daop 3 Cirebon Normalisasi Perjalanan KA Terdampak Banjir di Daop 4 Semarang

Senin, 27 Oktober 2025 - 12:56 WIB

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Hadir di Desa Rahayu Bandung

Senin, 27 Oktober 2025 - 10:51 WIB

GPAN Cirebon Siap Gelar Kampung Lawas Idol 2025

Senin, 27 Oktober 2025 - 06:24 WIB

Sosialisasi Program Makan Bergizi (MBG) Dorong Kesadaran Gizi Masyarakat di Purwakarta

Minggu, 26 Oktober 2025 - 14:41 WIB

PBFI Kota Cirebon Siap Cetak Atlet Unggul Lewat Walikota Cup 2025

Berita Terbaru

Cirebon

GPAN Cirebon Siap Gelar Kampung Lawas Idol 2025

Senin, 27 Okt 2025 - 10:51 WIB