Goa Tabuhan, Pesona Alam dan Harmoni Musik Alam di Pacitan - PT. Etnikom Persada Raya

Goa Tabuhan, Pesona Alam dan Harmoni Musik Alam di Pacitan

- Redaksi

Jumat, 19 September 2025 - 09:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

ETNIKOM.NET, JAKARTA – Pacitan, Jawa Timur, dikenal luas sebagai Kota Seribu Goa. Salah satu destinasi yang patut dikunjungi adalah Goa Tabuhan, sebuah gua unik yang tidak hanya menawarkan keindahan stalaktit dan stalagmit, tetapi juga menghadirkan harmoni musik alam yang memikat.

Goa Pertama di Pacitan

Goa Tabuhan tercatat sebagai goa pertama di Pacitan yang dikenal masyarakat luas sebelum destinasi gua lainnya populer. Keberadaannya menjadi tonggak awal wisata gua di kota yang kemudian dijuluki Kota Seribu Goa.

Jejak Sejarah dan Perjuangan

Selain keindahan alamnya, Goa Tabuhan juga menyimpan nilai sejarah yang kental. Konon, tempat ini pernah menjadi lokasi bertapa Sentot Alibasya Prawirodirjo, salah satu panglima perang Pangeran Diponegoro. Bahkan, Pangeran Diponegoro sendiri juga diyakini pernah bersembunyi di gua ini saat melawan penjajah Belanda.

Kisah perjuangan dan spiritualitas itu membuat Goa Tabuhan bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga jejak sejarah perjuangan bangsa.

Keunikan Musik Alam

Nama “Tabuhan” berasal dari kata tabuh atau pukul. Hal ini merujuk pada fenomena unik: beberapa stalaktit dan stalagmit di dalam gua bisa mengeluarkan bunyi layaknya alat musik gamelan ketika diketuk. Suara yang dihasilkan berbeda-beda, ada yang menyerupai bunyi gong, kenong, hingga saron.

Baca Juga :  Alun-Alun Bogor, Ruang Publik Hijau di Jantung Kota

Tak heran, Goa Tabuhan kerap disebut sebagai “Orkestra Alam Pacitan”. Para pemandu wisata bahkan bisa mempertunjukkan tabuhan stalaktit layaknya konser kecil yang menghibur pengunjung.

Pesona Alam di Dalam Gua

Selain keunikan musik alaminya, Goa Tabuhan juga menawarkan panorama stalaktit dan stalagmit yang eksotis. Cahaya lampu yang dipasang di dalam gua menambah kesan dramatis, membuat formasi batu tampak semakin mempesona.

Suasana di dalam gua relatif sejuk, sehingga cocok untuk wisata edukasi sekaligus rekreasi keluarga.

Lokasi dan Akses

Goa Tabuhan terletak di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, sekitar 40 menit perjalanan dari pusat kota Pacitan. Lokasinya tidak jauh dari destinasi wisata lain seperti Goa Gong dan Pantai Klayar, sehingga bisa dikombinasikan dalam satu paket perjalanan.

Akses menuju gua cukup mudah dengan kendaraan pribadi maupun sewaan. Jalanan sudah beraspal meski di beberapa titik menanjak. Setibanya di lokasi, pengunjung disambut area parkir dan gerbang wisata yang dikelola warga setempat.

Baca Juga :  Wisata Madura: Menyusuri Pesona Alam, Budaya, dan Kuliner

Harga Tiket dan Fasilitas

Harga tiket masuk Goa Tabuhan tergolong terjangkau, biasanya sekitar Rp10.000–Rp15.000 per orang. Fasilitas yang tersedia meliputi area parkir, warung makan, toilet, dan jasa pemandu wisata. Pengunjung disarankan menggunakan jasa pemandu agar bisa mendapatkan pengalaman terbaik, terutama untuk mendengarkan tabuhan musik alam di dalam gua.

Tips Berkunjung

Gunakan alas kaki yang nyaman dan tidak licin.

Siapkan senter atau gunakan lampu ponsel meski sudah ada penerangan di dalam gua.

Datanglah saat cuaca cerah untuk pengalaman lebih aman dan menyenangkan.

Jangan merusak stalaktit dan stalagmit agar keindahan gua tetap terjaga.

Menutup Perjalanan

Goa Tabuhan bukan sekadar destinasi wisata alam biasa. Ia adalah perpaduan antara keindahan geologi, keunikan musik alami, dan nilai sejarah yang kental. Sebagai goa pertama di Pacitan dan saksi bisu perjuangan tokoh bangsa seperti Sentot Alibasya Prawirodirjo, Goa Tabuhan menjadi simbol kekayaan budaya sekaligus daya tarik wisata yang tak ternilai.[]

Berita Terkait

Batik Trusmi Kecewa, PT KAI Batalkan Sepihak Kerja Sama Naming Rights Stasiun Cirebon
Keluh Kesah Pedagang Pasca Perelokasian di Sekitar Trusmi
Ngopi Asyik di Gagian Teras Coffee Depan Keraton Kasepuhan
Wisata Madura: Menyusuri Pesona Alam, Budaya, dan Kuliner
Pesona Wisata Maluku: Surga Tersembunyi di Timur Indonesia
Menjelajahi Pesona Wisata Padang: Dari Pantai Hingga Kuliner Ikonik
Keraton Kasepuhan Gelar Tradisi Siraman Panjang Jelang Maulid Nabi
Taman Salam, Oase Hijau Tersembunyi di Jatipadang
Berita ini 7 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:03 WIB

Batik Trusmi Kecewa, PT KAI Batalkan Sepihak Kerja Sama Naming Rights Stasiun Cirebon

Selasa, 30 September 2025 - 06:51 WIB

Keluh Kesah Pedagang Pasca Perelokasian di Sekitar Trusmi

Minggu, 28 September 2025 - 21:50 WIB

Ngopi Asyik di Gagian Teras Coffee Depan Keraton Kasepuhan

Jumat, 26 September 2025 - 16:20 WIB

Wisata Madura: Menyusuri Pesona Alam, Budaya, dan Kuliner

Jumat, 19 September 2025 - 09:51 WIB

Goa Tabuhan, Pesona Alam dan Harmoni Musik Alam di Pacitan

Berita Terbaru