ETNIKOM.NET, JAKARTA — Maluku, dikenal juga sebagai “Provinsi Seribu Pulau”, tidak hanya memiliki panorama laut yang menakjubkan, tetapi juga kekayaan budaya yang unik dan beragam. Budaya Maluku lahir dari perpaduan tradisi lokal dengan pengaruh luar yang datang melalui jalur perdagangan rempah.
Hal ini menjadikan Maluku sebagai daerah dengan identitas khas yang kuat, baik dalam seni, adat, maupun kehidupan sosial masyarakatnya.
1. Tradisi Pela Gandong: Simbol Persaudaraan
Salah satu warisan budaya paling terkenal dari Maluku adalah Pela Gandong. Tradisi ini menekankan nilai persaudaraan antar kampung (desa) meski berbeda suku dan agama. Pela Gandong melahirkan rasa solidaritas yang tinggi, di mana masyarakat saling melindungi dan membantu tanpa memandang perbedaan. Hingga kini, tradisi ini menjadi simbol kerukunan yang dijaga turun-temurun.
2. Musik dan Tarian Khas Maluku
Musik tradisional Maluku dikenal indah dengan harmoni vokalnya. Tifa, alat musik pukul dari kayu dan kulit binatang, sering mengiringi berbagai upacara adat maupun tarian. Lagu-lagu rakyat Maluku seperti “Ayo Mama” dan “Rasa Sayange” bahkan telah mendunia.
Di bidang tari, Tari Cakalele menjadi ikon. Tari perang ini biasanya dipentaskan pada acara adat atau penyambutan tamu, menampilkan gerakan gagah dengan pakaian tradisional lengkap. Ada juga Tari Saureka-reka, tarian pergaulan yang dimainkan oleh muda-mudi Maluku dengan iringan musik yang ceria.
3. Bahasa dan Sastra Lisan
Bahasa daerah di Maluku sangat beragam, tercatat ada lebih dari 50 bahasa daerah yang digunakan masyarakat. Selain itu, sastra lisan berupa pantun, syair, dan cerita rakyat masih hidup dalam kehidupan sehari-hari. Cerita rakyat seperti legenda Nusa Ina dan kisah asal-usul Pulau Seram menjadi bagian dari identitas budaya Maluku.
4. Kuliner Tradisional
Maluku juga kaya akan kuliner khas. Papeda, bubur sagu yang disajikan dengan kuah ikan kuning, merupakan makanan pokok masyarakat setempat. Ada juga ikan bakar rica-rica, kohu-kohu, hingga woku belanga yang menggambarkan kekayaan rempah Maluku. Tradisi kuliner ini erat kaitannya dengan sejarah Maluku sebagai pusat rempah dunia.
5. Adat dan Kehidupan Sosial
Masyarakat Maluku menjunjung tinggi gotong royong, yang disebut masohi. Nilai ini tampak dalam berbagai kegiatan sosial, seperti membangun rumah atau menyiapkan pesta adat. Sistem kekerabatan juga sangat kuat, di mana keluarga besar menjadi pusat kehidupan sosial.
Budaya Maluku adalah warisan yang mencerminkan nilai persaudaraan, keberanian, dan kebersamaan. Dari musik dan tarian, tradisi Pela Gandong, hingga kuliner rempah yang khas, semua menjadi identitas kuat yang harus terus dijaga. Dalam era modern, pelestarian budaya Maluku bukan hanya kewajiban masyarakat setempat, tetapi juga tanggung jawab bersama sebagai bangsa Indonesia untuk menjaga mozaik keberagaman.[]
Penulis : Gofur









