ETNIKOM.NET, CIREBON – Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-598 Kota Cirebon, Kelurahan Pekalipan menggelar Festival Kepatihan 2025 selama tiga hari berturut-turut, mulai tanggal 17 hingga 19 Juli 2025, bertempat di sepanjang Jalan Kepatihan, Kelurahan Pekalipan, Kota Cirebon.
Festival yang mengangkat tema “Datang & Saksikan” ini menghadirkan rangkaian acara kebudayaan, keagamaan, pelayanan masyarakat, dan pentas seni dari warga RW se-Kelurahan Pekalipan. Ribuan warga dan tamu undangan tampak antusias mengikuti berbagai kegiatan yang dikemas meriah dan penuh nuansa tradisi lokal.
Acara dibuka pada Kamis pagi (17/7) dengan ziarah dan doa bersama ke Makam Syekh Maulana Maghribi yang diawali kirab budaya tumpeng dari 12 RW. Penampilan hadroh dan gembyung serta tausiyah menambah kekhidmatan acara ini.
Pada siang harinya, digelar pembukaan Pameran UMKM, yang dibuka langsung oleh Camat Pekalipan dan perwakilan Wali Kota Cirebon. Sejumlah pelaku UMKM binaan masyarakat Pekalipan memamerkan produk-produk unggulan seperti kuliner, kerajinan tangan, dan fashion etnik Cirebonan.
Malam harinya, pentas seni budaya menampilkan tari-tari tradisional seperti Tari Topeng, Rampak Jaipong, dan Tari Daerah lainnya.
Pada Jumat (18/7), masyarakat mendapatkan pelayanan gratis seperti pembuatan KTP dan KIA, layanan BPJS, KB, donor darah, serta pembukaan rekening BTN dan aktivasi QRIS.
Sore harinya, berbagai kelompok RW menampilkan kesenian khas seperti hadroh, kosidah, dan gembyung. Puncak acara malam itu adalah Tabligh Akbar yang diisi tausiyah dari KH. Abdul Hamid Yahya dari Ponpes Jagasatru dan penampilan hadroh Ponpes Jagasatru. Kehadiran para tokoh masyarakat seperti Camat, Sekda, hingga Patih Keraton Kanoman menambah khidmat suasana.
Sabtu (19/7) menjadi puncak festival. Ribuan warga tumpah ruah menyaksikan Kirab Budaya dari 22 kontingen RW yang menampilkan berbagai elemen tradisional seperti pasukan Nagaliman, kereta kuda, barongsai, drumband, hingga mobil hias.
Acara dilanjutkan dengan Fashion Show anak-anak PAUD dan SD, dan pada malam harinya ditutup dengan Pentas Seni yang menampilkan tari modern, akustik, serta sambutan apresiasi dari Lurah Pekalipan.
Lurah Pekalipan, Aminah Minarsih, S.Sos, menyampaikan bahwa Festival Kepatihan bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi ruang ekspresi warga sekaligus ajang pelestarian budaya dan penguatan kolaborasi antarwarga.
“Festival Kepatihan 2025 bukan sekadar rangkaian hiburan, tapi momentum memperkuat jati diri Kelurahan Pekalipan sebagai wilayah yang kaya budaya, penuh semangat gotong royong, dan aktif dalam membangun partisipasi masyarakat. Saya sangat mengapresiasi keterlibatan seluruh RW, kader, pelajar, tokoh masyarakat, serta tim panitia yang bekerja luar biasa untuk menyukseskan acara ini. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan yang membanggakan masyarakat Pekalipan dan Kota Cirebon,” ujar Aminah.
Camat Pekalipan, Gandi, SSTP., M.Si, juga mengapresiasi kekompakan warga dan menekankan pentingnya kegiatan berbasis partisipasi masyarakat sebagai bagian dari pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan.
