ETNIKOM NET, GUNUNGSITOLI – Wakil Bupati Nias, Arota Lase hadiri acara seremonial pelayaran perdana Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Jatra II milik ASDP yang akan melayani rute Gunungsitoli menuju Sibolga dan sebaliknya, Jumat (13/6/2025).
Pada acara pengoperasian perdana kapal KMP Jatra II tersebut, Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution menyoroti kutipan ilegal di Pelabuhan Gunungsitoli. Menurutnya tindakan ini menjadi salah satu faktor meningkatnya harga barang-barang di Kepulauan Nias.
“Kehadiran kapal ini bukan sekadar sarana transportasi, tapi harapan akan konektivitas yang lebih merata, pelayanan yang lebih baik, dan peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Bobby saat memberikan arahan di Pelabuhan Gunungsitoli.
“Saya juga menegaskan, pelayanan harus terus ditingkatkan. Tidak boleh ada monopoli, tidak boleh ada izin yang dipersulit. Semua harus dipermudah untuk kenyamanan serta kepentingan masyarakat,” tegas Bobby.
Tak hanya sampai di situ, Gubernur Sumut itu juga menanggapi keluhan warga terkait masih adanya calo tiket dan kutipan biaya pengangkutan barang di pelabuhan.
“Yang ilegal-ilegal harus kita berantas, calo, kutipan-kutipan liar dan kalau bisa kita memotong biaya-biaya lain karena ini mempengaruhi harga barang yang masuk ke Nias,” katanya.
Ia berharap dengan hilangnya peran para mafia pelabuhan ini, percepatan pembangunan dan konektivitas di Sumatera Utara dapat tercapai.
Saat ini, tiket untuk penumpang dewasa Rp93.100 dan bayi Rp9.100, sedangkan untuk kendaraan golongan I hanya Rp114.000, golongan II Rp190.000 dan golongan III Rp322.500.
Kemudian tarif kendaraan golongan IV penumpang Rp1.662.500, kendaraan barang Rp1.284.400, golongan V penumpang Rp2.357.900 dan kendaraan barang Rp2.568.800 dan untuk golongan VI penumpang Rp3.382.000 dan kendaraan barang Rp4.278.800.
Selanjutnya untuk kendaraan golongan VII Rp4.943.800, golongan VIII Rp7.318.800 dan golongan IX atau truk trailer Rp10.592.500.
“Saya harap tarif ini masih bisa kita kaji lagi, kita tekan lagi agar lebih murah lagi, tetapi tentu tidak mengurangi kualitas pelayanannya,” pungkasnya.[]
Penulis : Albert Harefa