ETNIKOM.NET, GAZA – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengecam keras tindakan pasukan Israel yang membajak kapal kemanusiaan “Madleen” di perairan internasional.
Kapal tersebut sedang dalam misi solidaritas menuju Jalur Gaza untuk mengirimkan bantuan simbolis dan memprotes blokade Israel yang telah berlangsung lebih dari 17 tahun.
Dalam pernyataan resminya pada Senin (9/6), Hamas menyebut insiden ini sebagai “terorisme negara yang terorganisasi” dan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.
“Pencegatan kapal Madleen dan penahanan para aktivis internasional yang membawa misi kemanusiaan merupakan bentuk agresi terang-terangan terhadap nurani umat manusia,” bunyi pernyataan tersebut.
Aksi Kemanusiaan Dihalang, Aktivis Ditahan
Pasukan Israel dilaporkan menaiki kapal Madleen pada Senin pagi, sebelum mengawalnya secara paksa ke Pelabuhan Ashdod. Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla Coalition), penyelenggara misi ini, menyatakan bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan kapal tersebut sebelum akhirnya dikonfirmasi bahwa kapal telah dikuasai oleh komando laut Israel.
Koalisi tersebut juga melaporkan bahwa para relawan internasional ditangkap, termasuk koresponden Al Jazeera Mubasher, Omar Fayyad, yang turut serta dalam pelayaran tersebut.
Solidaritas Dunia terhadap Gaza Tak Bisa Dibungkam
Hamas memberikan penghormatan kepada para aktivis dari berbagai negara yang telah berani menantang ancaman militer demi membawa pesan solidaritas. Menurut Hamas, misi ini merupakan bukti nyata bahwa hati nurani dunia masih hidup dan Gaza tidak sendirian dalam perjuangannya melawan penjajahan dan pengepungan.
“Madleen, bersama konvoi darat dari Aljazair, Tunisia, Yordania, dan negara lain, menunjukkan kegagalan mesin propaganda Zionis dan memperlihatkan besarnya solidaritas dunia terhadap rakyat Gaza,” ungkap Hamas.
Tuntutan Pembebasan dan Kecaman terhadap Pendudukan
Hamas mendesak agar para aktivis yang ditahan segera dibebaskan dan menyatakan bahwa Israel harus bertanggung jawab penuh atas keselamatan mereka.
Mereka juga menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi internasional untuk segera mengecam insiden ini dan mengambil langkah nyata guna mengakhiri pengepungan terhadap warga Gaza.
“Pengepungan adalah kejahatan yang tidak akan lenyap seiring waktu. Dunia harus terus melawannya dengan segala cara,” tegas Hamas.
Penahanan Madleen Dinilai Kontraproduktif bagi Israel
Di akhir pernyataan, Hamas menekankan bahwa penahanan kapal Madleen tidak akan membungkam suara kebebasan, melainkan akan menambah isolasi internasional terhadap Israel dan membuka mata dunia atas tindakan represif yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.[]
Sumber Berita: Palinfo