ETNIKOM.NET, CIREBON – Kota Cirebon kembali menunjukkan geliat kreatifnya lewat penyelenggaraan Festival Milm Kampung 2025 bertajuk “Kampung Bocahe Kita”. Acara ini mengajak seluruh warga RW se-Kota Cirebon untuk menciptakan Milm dokudrama berdurasi 10–15 menit, yang mengangkat potret kampung ramah anak dari perspektif masyarakat sendiri.
Anggota DPR RI, E. Herman Khaeron, selaku penggagas festival, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar lomba Milm, melainkan ikhtiar kolektif membangun ruang tumbuh yang aman, nyaman, dan inklusif bagi anak-anak. Melalui media Milm, setiap kampung dapat menggambarkan potensi, cita-cita, serta kebutuhan anak-anaknya sebagai bagian dari kampung yang layak anak.
“Setiap kampung tentu memiliki harapan dan tantangan berbeda. Festival ini mendorong masyarakat berpikir dan bergerak bersama dalam menciptakan lingkungan yang melindungi dan memberdayakan anak,” ujar Herman, Rabu (21/5/2025).
Ia menambahkan, kegiatan ini sekaligus menjadi ruang promosi potensi lokal—mulai dari lingkungan, pariwisata, ekonomi, seni budaya, hingga teknologi informasi—dengan cara kreatif dan partisipatif.
Festival Milm Kampung 2025 dirancang sebagai lomba Milm dokudrama antar RW se-Kota Cirebon. Milm yang diikutsertakan akan bersaing memperebutkan Piala E. Herman Khaeron, serta penghargaan untuk kategori seperti: sutradara terbaik, skenario terbaik, aktor dan aktris terbaik, potensi kampung terbaik, hingga manajemen produksi terbaik.
Rangkaian festival dimulai dengan:
Pendaftaran: 3 Januari – 3 Februari 2025
Pengumuman kurasi: 4 Februari 2025
Penyerahan karya: 5 Februari – 6 Juni 2025
Malam Anugerah: 14 Juni 2025, bertempat di Halaman Vihara Dewi Welas Asih, Kota Cirebon
Jajaran juri terdiri dari tokoh-tokoh seni dan perfilman nasional, seperti Madyn Tyasawan (budayawan), Anto Malaya (dramawan dan sineas), Away Enawar (akademisi dan penyair), Malhamang Zam-Zam (dramawan), serta Eki NF (produser dan sutradara Adit Sopo Jarwo).
Herman Khaeron menegaskan bahwa festival ini juga mendukung misi Cirebon Smart City, dengan mendorong warga memanfaatkan teknologi informasi untuk menyuarakan perubahan dan pembangunan berbasis komunitas.
Penulis : JUMS