ETNIKOM.NET, JAKARTA – Hal itu diungkapkan KH Said Aqil Siraj di hadapan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti saat acara wisuda dan kelulusan santri Pondok Pesantren Luhur Al- Tsaqofah yang diasuh Said Aqil Siraj, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (17/5/25).
Said Aqil Siraj mengucapkan terimakasih kehadiran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di acara tersebut.
“Alatidimul karim Prof. Dr. K.H. Abdul Mu’ti, Pak Mu’ti ini asli Kudus berarti masih keturunan Sunan Kudus, Sekjen Muhammadiyah dan sekarang mendapatkan amanah adzimah sebagai wazir syul tarbiah ibdaih wal tsanawiyah wal aliyah Mendikdasdasmen,” sambut Kiai Said dengan gaya khasnya.
Menyinggung soal study tour, Said Aqil katakan itu penting, mengutip Al Quran surat At-Taubah ayat 112, al-‘ābidūna as-sā’iḥūn, orang-orang yang mengembara di jalan Allah sebagaimana perilaku para imam dan ulama dulu.
Ia ceritakan Imam Ibnu Arabi yang lahir Andalus wafat di Damaskus, Imam Ibnu Khaldun lahir di Tunis wafat di Mesir, juga dengan Imam Ghazali mengembara ke berbagai tempat berburu ilmu.
“Para kiai semua para aulia siahah dalam Al-Qur’an al-‘ābidūna as-sā’iḥūn, oleh karena itu saya enggak setuju kalau study tour itu dilarang,” tegas Said Aqil.
Said Aqil dalam ceramahnya juga menyinggung soal larangan wisuda. Menurutnya wisuda itu bentuk kesyukuran sebagaimana dalam Al Quran surat Ibrahim ayat 7 Lain syakartum la azidannakum, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambahkan nikmat kepadamu.”
“Apalagi wisuda, tinggal bagaimana jangan sampai boros, yang dilarang borosnya itu”, ujar Said Aqil.[]