ETNIKOM.NET, JAKARTA — Menjadi penyiar radio itu banyak suka dan dukanya. Tapi buat Bang Fandi Baskara, Penyiar Ben’s Radio, suka dan senengnya lebih banyak daripada dukanya.
Hal ini diungkapkan pemilik nama asli Muhammad Fandi dalam wawancara di etnikom.net, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (17/5/25).
“Nama belakang saya, Baskara itu singkatan dari Betawi Asli yang Suka Ceria.” Ujar Fandi Baskara mengawali wawancara.
Bang Fandi mengisahkan, awal terjun membangun Ben’s Radio bersama Alm. Benyamin S sekitar tahun 1989 banyak cerita duka tapi tetap menyenangkan juga.
Berawal saat berdirinya pemancar Ben’s Radio di Cinere, warga masyarakat protes karena saluran TV mereka terganggu.
Bang Fandi mengakui memang saat itu teknologi pemancar masih belum seperti sekarang. Namun bersama Alm. Benyamin Sueb, protes warga tersebut dapat diselesaikan dengan meningkatkan dan perbaikan teknologi pemancar sehingga tidak lagi mengganggu saluran TV warga.
Bang Fandi Baskara berkisah juga seputar semangatnya menjadi penyiar di Ben’s Radio hingga jatuh sakit.
“Saking padatnya acara, malam siaran pagi lanjut siaran,” ujarnya.
Penyiar yang tampak awet muda ini akhirnya jatuh sakit dan sempat istirahat selama sebulan.
“Bang Ben suruh saya istirahat. Ga boleh siaran dulu. Tapi saya ga betah di rumah dan lanjut siaran dalam kondisi pemulihan. Akhirnya beneran sakit sampe dua bulanan.” Kisahnya sambil mengenang masa awal menjadi penyiar di Ben’s Radio.
Namun begitu, menurutnya ada banyak moment yang menyenangkan menjadi penyiar di Ben’s Radio ini.
Ada kisah lucu lain yang diceritakan bang Fandi ini terkait pendengar yang kecewa dengan dirinya.
“Dia marah karena kartu POS yang dikirim lama dibacakan. Padahal kita bukan ga bacakan tapi kartu pos yang dikirim itu banyak banget di studio. Ada dari Bandung, Karawang, Purwakarta dll yang jumlahnya ga sedikit sementara waktu siaran terbatas .” Ujar bang Fandi.
Bahkan tambahnya, ada yang sampai datang ke studio dan marah-marah karena requestnya melalui kartu POS belum dibacakan.
Tapi tuturnya, meskipun begitu lebih banyak sukanya menjadi penyiar di Ben’Radio.
Sebagai penyiar di Ben’s Radio, Fandi Baskara punya banyak fans dari semua kalangan. Ada di antara mereka yang datang dan membawakan makanan, membelikan jam, baju dll.
“Itu bikin saya seneng banget.” Ujarnya mengenang.
Bahkan lanjut Bang Fandi yang kini sering dipanggil sebagai penceramah ini, ada pendengar yang sangat ngefans dengan dirinya – menangis saat akhir siaran radio berakhir dan tutup.
Mereka merasakan jam siaran sangat pendek sementara mereka masih mau mendengar kicauan penyiar. Hal ini membuat dirinya merasa lebih dari sekedar seorang artis yang hanya disuka saat tampil saja.
“Sebagai penyiar, saya merasa senang saat pendengar menyukai gaya kita siaran” ujarnya.
Menurut Bang Fandi, sebagai penyiar harus punya gaya dan karakter yang lembut agar suara enak didengar.
“Saya senang kalau orang lain senang.” Imbuh penyiar kawakan ini mengakhiri obrolan.[]