Prof Didik J Rachbini: Profesionalisme Kunci Utama Kesuksesan Koperasi Merah Putih

- Redaksi

Senin, 12 Mei 2025 - 15:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

ETNIKOM.NET, JAKARTA – Koperasi Merah Putih sebagai pilar ekonomi kerakyatan di Indonesia memiliki peran strategis dalam upaya membangun kemandirian ekonomi nasional. Namun, untuk menjadi lembaga ekonomi yang modern, profesional, dan mampu bersaing, koperasi tidak bisa lagi dikelola secara konvensional.

Demikian dikatakan Prof. Didik J Rachbini melalui rilis ke Redaksi etnikom.net, Senin (12/5/25).

Salah satu kunci utama kesuksesan koperasi menurutnya adalah profesionalisme pengurus dan manajer koperasi, yang ditunjukkan oleh sertifikasi dan standar kualitas manajer yang berkualitas dan sistem manajemen yang sehat.

“Karena itu, program pemerintah yang baik ini harus dijalankan bersamaan dengan sertifikasi kompetensi manajemen  yang  dimiliki oleh pengurus dan manajernya.” Tegasnya.

Selain itu tambahnya, urgensi sertifikasi bagi pengurus dan manajer koperasi merupakan faktor kunci keberhasilan program koperasi merah putih, sekaligus menjadi faktor krusial dan kritis, yang menentukan berhasil atau tidaknya program ini.

“Sertifikasi bukan sekadar formalitas, tetapi jaminan kompetensi. Seorang manajer koperasi atau pengurus yang tersertifikasi telah melalui proses penilaian standar nasional, yang mencakup aspek manajemen, keuangan, kepemimpinan, dan pelayanan anggota.” Ujarnya.

Baca Juga :  Sidang Senat Paramadina Tetapkan Prof Didik J Rachbini Sebagai Rektor 2025-2029

Rektor Universitas Paramadina ini mengatakan, dengan adanya sertifikasi, koperasi mendapatkan banyak keuntungan;

Pertama, meningkatkan kepercayaan anggota, mitra usaha, dan lembaga keuangan. Anggota percaya lembaganya diurus oleh orang yang profesional, yang ditandai  oleh sertifikasi kompetensi.

Kedua, sertifikasi kompetensi dapat menjamin pengelolaan koperasi sesuai prinsip tata kelola yang baik (good cooperative governance). Ketiga, dengan adanya sertifikasi kompetensi dapat menghindari praktek manajemen yang buruk, penyalahgunaan keuangan, dan konflik internal.

Jika ingin mengembangkan lebih jauh, tambahnya, sertifikasi ini akan mempermudah akses koperasi terhadap pendanaan dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Tanpa sertifikasi dan peningkatan kapasitas, pengurus dan manajer akan kesulitan membuat pengembangan bisnis yang bankable, laporan keuangan yang akuntabel, serta strategi usaha yang berkelanjutan. Akibatnya, koperasi Merah Putih berisiko stagnan, bahkan gagal total.

Ekonom senior Indef ini mengatakan, kunci sukses koperasi ini adalah jaminan manajemen  pengelolanya yang profesional dan tersertifikasi. Dari manajemen profesional tersebut lahir proposal usaha yang jelas dan layak (bankable). Rencana usahanya harus disusun secara rinci dengan proyeksi arus kas, analisis pasar, risiko, dan strategi mitigasinya.

Baca Juga :  KAI Terapkan Tarif Parsial untuk KA Cakrabuana dan Gunungjati, Perjalanan Jadi Lebih Hemat

Sebenarnya, lanjutnya, cara gampang untuk berbisnis bagi koperasi pemula adalah bermitra, yang menjalankan bisnis “franchaisce”, tinggal menjalankan bisnis induknya, yang kebanyakan pera poengusaha besar dan konglomerat.

“Retail bisnis perdagangan ditransformasikan menjadi koperasi-koperasi di pedesaan, yang lebih adil, ketimbang dimiliki oleh pribadi-pribadi.  Jadi, koperasi pemula yang mendapat bantuan pemerintah mengelola bisnis yang mudah di awal dengan membangun kemitraan strategis dengan pelaku industri, UMKM, atau lembaga pelatihan untuk memperkuat jejaring bisnis dan daya tawar di mata bank.” Ujarnya.

Koperasi Merah Putih menurut Prof Didik J Rachbini, harus membangun kebijakan yang baik dan tidak cukup hanya mengandalkan semangat gotong royong. Ia harus dibarengi dengan kapasitas manajerial yang tersertifikasi.

“Transformasi koperasi ke arah profesionalisme adalah kunci agar koperasi menjadi institusi ekonomi rakyat yang kuat, berdaya saing, dan dipercaya oleh lembaga keuangan. Saatnya koperasi bangkit dengan standar baru yang lebih tinggi, modern, dan akuntabel.” Imbuhnya.[]

Berita Terkait

Tiket Kereta Diskon 30%! Cek Rute yang Melintasi Cirebo
Koperasi Merah Putih Resmi Didirikan di Kelurahan Duren Tiga Jakarta Selatan
KAI Terapkan Tarif Parsial untuk KA Cakrabuana dan Gunungjati, Perjalanan Jadi Lebih Hemat
PKL Sukalila Tolak Relokasi Sepihak, Minta Dialog Bersama Pemkot Cirebon
SMBC Indonesia Catatkan Pertumbuhan Positif di Triwulan-I 2025, Berikut Rincian Lengkapnya
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 5 Juni 2025 - 12:01 WIB

Tiket Kereta Diskon 30%! Cek Rute yang Melintasi Cirebo

Senin, 2 Juni 2025 - 13:05 WIB

Koperasi Merah Putih Resmi Didirikan di Kelurahan Duren Tiga Jakarta Selatan

Sabtu, 17 Mei 2025 - 09:51 WIB

KAI Terapkan Tarif Parsial untuk KA Cakrabuana dan Gunungjati, Perjalanan Jadi Lebih Hemat

Selasa, 13 Mei 2025 - 15:57 WIB

PKL Sukalila Tolak Relokasi Sepihak, Minta Dialog Bersama Pemkot Cirebon

Senin, 12 Mei 2025 - 15:01 WIB

Prof Didik J Rachbini: Profesionalisme Kunci Utama Kesuksesan Koperasi Merah Putih

Berita Terbaru

Daerah

Jelang Munas 2026: DPP SWI Gelar Rapat Pleno Pengurus

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:48 WIB