Indonesia Mencengangkan, Makin Banyak Lulusan Makin Meningkat Pengangguran

- Redaksi

Kamis, 8 Mei 2025 - 15:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Penulis: Puput Hariyani, S.Si | Pendidik Generasi, Bisnis Woman

 

ETNIKOM.NET, JAKARTA – Mencengangkan! Merujuk pada laporan World Economic Outlook April 2024, seperti ditulis kompas, International Monetary Fund (IMF) melaporkan Indonesia menjadi negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di antara enam negara Asia Tenggara pada tahun 2024.

Indonesia tercatat memiliki tingkat pengangguran mencapai 5,2 persen per April 2024. Disusul angkatan pengangguran Filipina pada 2024 berada di bawah Indonesia dengan 5,1 persen dari total penduduk 114,16 juta orang. kemudian Malaysia ada 3,5 persen, Vietnam 2,1 persen, Singapura 1,9 persen, dan Thailand 1,1 persen.

Keempat negara yang disebut terakhir memiliki angka pengangguran lebih rendah daripada Amerika Serikat (4 persen) dan Inggris (4,2 persen).

Tingginya angka pengangguran di Indonesia jelas menyisakan pilu. Kalau dulu banyak pelajar yang berlomba untuk mendapat gelar sarjana dengan harapan mudah mendapatkan kerja, namun kini banyaknya lulusan sarjana maupun diploma justru masuk dalam lingkaran pengangguran, menunggu tanpa kepastian, di tengah pasar kerja yang kian selektif dan jenuh serta jamak dengan persaingan.

Baca Juga :  Dicari:  High Performing Individual Zaman Sekarang

Berbagai disiplin ilmu terpaksa harus gigit jari ketika cita-citanya terenggut oleh pahitnya keadaan. Ada banyak gelar sarjana dan diploma yang banting setir menjadi sopir, office boy, pengasuh anak, pembantu rumah tangga, dll. Bukan berarti pekerjaan tersebut hina dan dipandang sebelah mata akan tetapi jauh dari keahlian yang selama ini ditekuni.

Dikisahkan alumni Fakultas Teknik Mesin di Universitas Wahid Hasyim, Heru Kurniawan, Semarang, Jawa Tengah, sebagaimana diungkap bbcindonesia, setelah lulus kuliah pada 2023 lalu, sudah beberapa kali melamar ke sejumlah perusahaan namun hasilnya masih nihil hingga pada akhirnya menjadi sopir mobil rental.

Ironis memang, banyaknya lulusan dan besarnya SDA semestinya mampu menjawab kebutuhan pasar. Lantas mengapa pengangguran semakin besar? Perlu dicermati dengan seksama bahwa persoalan penggangguran bukan sekedar persoalan individual.

Pengelolaan lapangan kerja jelas seharusnya menjadi tanggung jawab negara untuk menyediaka. Namun hari ini peran tersebut nihil.

Cara pandang kapitalistik yang diadopsi negeri, memposisikan negara hanya bertindak sebagai regulator yang jelas hanya mementingkan para pemodal, tidak menjamin kesejahteraan rakyatnya. Sehingga kesenjangan antara lapangan pekerjaan dan para pencari kerja.

Baca Juga :  Negara Prioritas yang Akan Dikunjungi Walikota New York Terpilih

Negara justru malah menyerahkan tanggung jawab membuka lapangan kerja pada pihak swasta atau korporasi dengan membuka kran investasi seluas-luasnya dan penguasaan SDA pada swasta.

Sementara dalam Islam, negara adalah raa’in atau pengurus rakyat. Dia adalah pihak yang bertanggung jawab mensejahterakan rakyat. Dalam penerapan sistem Islam, negara menjamin berbagai kebutuhan rakyat sehingga tidak akan berlepas tangan – sebaliknya dia akan membuka lapangan kerja bagi rakyat secara memadai.

Pengolaan SDA dilakukan secara mandiri oleh negara dan haram diserahkan pengelolaannya kepada swasta (asing). Dengan demikian negara mampu membuka lapangan pekerjaan dari sektor industri yang cukup besar.

Semua ini akan terwujud jika negara menerapkan sistem ekonomi Islam, yang menjadi bagian integral dari penerapan sistem Islam sscara kaffah dalam setiap sendi kehidupan. Wallahu ‘alam bi ash-shawab.[]

Berita Terkait

Efek Domino Geopolitik Regional Iran–Israel Bagi Indonesia
Unsur Fisik dan Metafisik dari Sebuah Proses Pendidikan 
Fatherhood in Islam
Perlawanan Palestina, Simbol Kehidupan di Tengah Kematian Nurani
Kesombongan Netanyahu dan Kehancuran Zionis Israel
Islam, Public Engagement and New York City Election 
Vrije Man Sang Pemberontak Sejak Zaman Kolonial
Negara Prioritas yang Akan Dikunjungi Walikota New York Terpilih
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 18:46 WIB

Unsur Fisik dan Metafisik dari Sebuah Proses Pendidikan 

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:04 WIB

Fatherhood in Islam

Senin, 16 Juni 2025 - 19:13 WIB

Perlawanan Palestina, Simbol Kehidupan di Tengah Kematian Nurani

Senin, 16 Juni 2025 - 16:23 WIB

Kesombongan Netanyahu dan Kehancuran Zionis Israel

Senin, 16 Juni 2025 - 10:21 WIB

Islam, Public Engagement and New York City Election 

Berita Terbaru

Daerah

Jelang Munas 2026: DPP SWI Gelar Rapat Pleno Pengurus

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:48 WIB